Bandung, madania.co.id – Di tengah tantangan urbanisasi dan disrupsi zaman, Pemerintah Kota Bandung mengambil jalan paling dasar namun paling strategis: kembali ke dapur, ke meja makan, dan ke pelukan keluarga.
Bukan sekadar seremonial, program ini menegaskan pesan penting: stunting bukan hanya urusan medis—ia adalah soal budaya, soal keluarga, dan soal masa depan.
Dengan tema “Gebyar Dashat Bersama Keluarga untuk Bandung Utama”, acara ini ingin menggugah kesadaran bahwa pembangunan manusia dimulai dari rumah. Dari kompor yang menyala, dari isi piring yang seimbang, dan dari kasih sayang yang ditanamkan sejak dini.
“Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama bagi tumbuh kembang anak. Dari keluarga pula pola hidup sehat dimulai,” ujar Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, dikutip Kamis (7/8)
Ia menyebut dapur sebagai madrasah pertama kehidupan. Bukan hanya ibu, tapi seluruh anggota keluarga perlu menjadi bagian dari gerakan ini. Dashat tidak berhenti di demo masak atau lomba gizi. Ia adalah ajakan kolektif untuk memutus rantai stunting dari akar—dengan pelatihan, edukasi gizi, pemanfaatan pangan lokal, dan penguatan ekonomi keluarga.
Lebih dari Festival, Ini Gerakan Sosial
Di balik kemeriahan senam lansia, lomba memasak, dan pameran UMKM, ada gerakan sunyi namun penting: menata kembali peran keluarga dalam pembangunan nasional. Tak kurang dari 30 kelompok UPPKA dari seluruh kecamatan hadir memamerkan hasil karyanya. Mereka adalah wajah ekonomi keluarga yang tangguh meski tak tersorot.
“Ini bukan hanya program tahunan. Ini komitmen jangka panjang menuju zero new stunting di Kota Bandung,” tegas Kepala DPPKB Kota Bandung, Anhar Hadian.
Dukungan juga datang dari pemerintah pusat. Deputi BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso, yang hadir mewakili Menko PMK dan Kepala BKKBN, menyampaikan apresiasi terhadap langkah konkret Kota Bandung.
“Peringatan Harganas di sini bukan hanya simbolik. Ia menyentuh keluarga-keluarga langsung, dengan cara yang sederhana tapi bermakna,” ujarnya.
Tak hanya pemerintah, dunia usaha pun ikut bersinergi. Kehadiran Direktur Utama WIKA Realty menjadi penanda bahwa kolaborasi lintas sektor memang sedang berjalan, bukan sekadar wacana.
Peringatan, Pengingat, dan Perlawanan
Dalam dunia yang kian cepat dan individualistik, acara seperti Gebyar Dashat adalah pengingat. Bahwa cinta pada keluarga bukan sekadar ucapan, tapi tindakan. Bahwa membangun negara tidak hanya dari jalan tol dan gedung bertingkat, tapi juga dari isi piring anak-anak di rumah-rumah sederhana.
Di dapur yang hangat itulah perlawanan terhadap stunting dimulai. Senyap, tapi berdampak besar.
Discussion about this post