Madania.co.id, Bandung – Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM ) Kementrian Sosial RI , Asep Sasa Purnama, mengatakan, pihaknya mengapresiasi peran Pasar Ikan Modern (PIM) dan PT CBS Kabupaten Bandung
(sebagai pengelola PIM) yang terlibat dalam program BPNT Ditjen PFM Kemensos RI.
Hal tersebut ia kemukakan dalam lawatannya ke PIM Kabupaten Bandung di Soreang. akhir pekan lalu.
“Pemkab Bandung melalui Dinas Sosial dan PTCBS berhasil mensinergikan program antar-kementrian yakni kementrian sosial dan kementrian kelautan dan perikanan dengan wajibnya menggunakan ikan sebagai representasi protein hewani dalam komoditas BPNT,” ujarnya.
Hal tersebut, menurut dia, sejalan dengan program Gemarikan ( Gemar Makan Ikan) dan pengentasan stunting di daerah ini.
Kemensos, lanjutnya, mengapresiasi dilibatkannya BUMD dalam program BPNT, karena akan mempermudah fungsi controlling atas kualitas dan harga komoditas yangg sampai ke KPM,” katanya.
Ia menambahkan, dengan dilibatkannya BUMD dapat sejalan dengan program pemberdayaan yang diharapkan oleh Mentri Sosial, yakni emberdayaan masyarakat yang terlibat dalam proses pengepakan serta distribusi.
Sehingga, lanjutnya pula, program BPNT menjadi berkah bagi masyarakat banyak.
Kemensos berharap dirut PT CBS, Adhitia Yudisthira, program ini terus dikembangkan tidak hanya sebatas satu komoditas ikan melainkan komoditas lainnya dengan konsep pemberdayaan.
Kemensos Akan segera melakukan MOU dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menjadikan PIM Bandung serta BUMD CBS sebagai Role Model dan Penyaluran BPNT dengan konsep Sinergitas dan pemberdayaan di kota/kabupaten se-Indonesia.
Sementara itu Dirut PTCBS, Adhitia Yudisthira, Berharap yang sudah berjalan dapat terus didukung oleh Pemerintah Kabupaten Bandung khususnya Bupati Bandung terpilih dengan menerbitkan regulasi serta kebijakan yang lebih ketat agar program yang berjalan dapat sesuai harapan semua pihak.(m)
Discussion about this post