MADANIACOID – Soeharto menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Tahun ini untuk memperingati hal tersebut bertepat pada Sabtu, (1/10/2022).
Hari Kesaktian Pancasila tentunya tidak terlepas dari peristiwa kelam G30S/PKI atau Gerakan 30 September. Dimana, dalam peristiwa naas tersebut terdapat 6 jenderal serta 1 perwira TNI-AD yang menjadi korban.
Mereka merupakan pahlawan revolusi yang menjadi korban yakni Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Lettu Pierre Andreas Tendean, Brigadir Polisi Karel Sasuit Tubun serta AH Nasution Ade Irma Suryani.
Dalam hal ini, PKI berkilah bahwa para jenderal tersebut akan melakukan kudeta terhadap Soekarno melalui Dewan Jenderal. Tetapi, pada akhirnya mereka dibunuh dan dimasukkan ke sumur Lubang Buaya di Jakarta Timur.
Pada 4 Oktober 1965, jenazah enam jenderal dan seorang perwira pertama yang sekarang ditetapkan sebagai pahlawan revolusi itu diangkat dari sumur Lubang Buaya.
Lokasi jenazah tersebut ditemukan oleh satuan Resimen Para Anggota Komando Angkatan Darat (RPKAD) di kawasan hutan karet Lubang Buaya. Jenazah ditemukan di sumur tua dengan kedalaman kurang lebih 12 meter.
Setelah adanya peristiwa G30S, Panglima Kostrad Mayor Jenderal Soeharto ditugaskan untuk melakukan terkait pemulihan keamanan dan ketertiban yang tidak jauh berkaitan dengan peristiwa 30 September.
Salah satu tindakan pemulihannya dengan membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI), yang dituduh sebagai dalang di balik G30S.
Organisasi ini tentunya dilarang serta berlaku larangan untuk setiap kegiatan menyebarkan atau mengembangkan paham komunisme/Marxisme Leninisme.
Tap MPRS No. XXV/MORS/1966 merupakan produk hukum tertinggi di masa itu dan berfungsi sebagai mekanisme pengintegrasi dan penyelesaian konflik yang paling efektif untuk mengatasi permasalahan oleh G30S yang telah merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Hari Kesaktian Pancasila Ditetapkan Soeharto
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila awalnya hanya diperuntukan dan diperingati oleh TNI-AD. Hal tersebut diatur dalam Surat Keputusan Menteri/ Panglima Angkatan Darat bernomor Kep.977/9/1966 tertanggal 17 September 1966.
Surat keputusan tersebut mengudarakan bahwa tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila yang harus diperingati oleh TNI-AD.
Tetapi setelah beberapa hari, saat itu Soeharto menjabat sebagai Menteri Utama Bidang Pertahanan dan Keamanan yang menerbitkan surat keputusan bernomor Kep/B/134/1966 tertanggal 29 September 1966.
Surat tersebut memerintahkan supaya hari Kesaktian Pancasila tidak hanya diperingati untuk TNI-AD saja. Tetapi harus dilakukan oleh seluruh TNI angkatan lainnya serta masyarakat.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila pertama kali dilakukan di Lubang Buaya, Jakarta pada 1 Oktober 1966.
Selain diperingati dengan upacara di sekolah maupun instasi pemerintahan, Hari Kesaktian Pancasila juga memiliki fakta-fakta unik.
Fakta Unik dibalik Hari Kesaktian Pancasila
1. Berbeda dengan Hari Lahir Pancasila
Hari Kesaktian Pancasila merupakan hari dimana Pancasila itu dianggap sebagai dasar negara yang tak tergantikan dan berkaitan dengan G30S/PKI. Selain itu, Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap 1 Oktober berbeda dengan Hari Lahir Pancasila yang selalu diperingati setiap 1 Juni.
2. Hari Kelahiran Pancasila berbarengan dengan hari penting lainnya
Tidak hanya itu, Hari Kelahiran Pancasila berbarengan dengan Hari Vegetarian Sedunia pada Sabtu, (1/10/2022).
3. Hari Kesaktian Pancasila ditetapkan oleh Soeharto
Soeharto mengadakan upacara bersama pasukan militer satu hari setelah peristiwa G30S yakni 1 Oktober 1965.
Saat itulah Soeharto menetapkan Hari Kesaktian Pancasila dengan mengkampanyekan pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang 1945 di Indonesia secara murni dan konsekuen.
4. Pentingnya Penegakan Pancasila
Penegakan Pancasila sebagai ideologi yang beradab dan bermartabat di tengah-tengah gempuran globalisasi ini tentu sangat penting. Pancasila diletakkan sebagai falsafah dan dasar negara untuk memperkokoh kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini, tentu kita bisa menghindar dari gempuran modernitas dan arus globalisasi.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila merupakan bukti sejarah bahwa Indonesia banyak melalui rintangan dan bisa tumbuh menjadi bangsa yang besar ketika mampu menggerakan bangsa untuk bersatu dan tentunya memaknai Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa. Dengan gagalnya peristiwa G30S, tentunya ideologi bangsa yakni Pancasila dapat dipertahankan.***(Citra Listiani)
Discussion about this post