Madania.co.id, Bandung – Dishub Kabupaten Bandung belum optimal dalam mengelola parkir Hidrolik Paralayang. Tempat parkir yang berlokasi di Pinggir Jalan Raya Alun2 Ciparay ini seharusnya menjadi ikon kemajuan Kabupaten Bandung dalam pengelolaan parkir.
Namun sayangnya, tempat parkir yang dibangun berkapasitas 200 sepeda motor dengan biaya Rp 1,7 miliar pada 2020 ini, kondisinya sekarang tampak kurang tertib.
Hal itu terungkap saat Komisi C DPRD Kabupaten Bandung sidak ke Ciparay, Rabu (13/10).
Turut mendampingi kegiatan tersebut, Camat Ciparay dan Kabid Prashub serta Kabid Pembinaan Keselamatan dan Kabid Lalin Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, dan Kadishub yang baru menjabat.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bandung, H Yanto, Setianto, berharap tempat parkir tersebut dapat meminimalisir
Kemacetan di sana.
“Tapi Komisi C melihat kengganan pemilik speda motor memarkirkan kendaraannya di tempat parkir hidrolik itu dengan berbagai alasan, antara lain khawatir tidak bisa pulang seandainya listrik mati, karena sarana parkir itu belum memiliki genset, mssih mengandalkan listrik PLN,” kata Yanto kepada potensi.media.
Selain itu, menurut dia, pihak Dishub juga tidak ada yang mengarahkan untuk parkir di tempat itu, sehingga parkir masih semrawut di sepanjang Jalan Lswi yang dapat mengganggu lalu lintas.
Karena itu, lanjutnya, komisi C berharap beberapa hal, antara lain pihak dishub dapat membenahi SDM petugas dishub, agar lebih pro aktif mengarahkan motor yang akan parkir, lokasi tempat parkir hidrolik agar ditertibkan, mental memungut parkir tanpa karcis di tepi jalan, dan enyediakan genset yg memadai.
Komisi C juga, katanya, berharap setiap OPD terkait dapat memelihara bangunan-bangunan megah sebagai ikon kemajuan Kabupaten Bandung seperti Gedung Budaya Sabilulungan, Menara 99, serta jala-jalan yang representatif menuju jalan mantap 100%. (m)
Discussion about this post