Bandung, madania.co.id – Denting sirene dan turunnya palang pintu kerap dianggap sekadar rutinitas lalu lintas. Namun di perlintasan sebidang, nyawa bisa taruhannya.
Jelang peringatan HUT ke-80 RI, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung bersama KAI Commuter Area 2 Bandung memilih cara lain merayakan kemerdekaan: mengajak warga kembali disiplin di perlintasan kereta api.
Sabtu (16/8), Jalan Laswi, Kota Bandung, menjadi panggung kecil nasionalisme. Bukan lewat parade atau karnaval, melainkan lewat sosialisasi keselamatan lintas instansi. Petugas KAI, Dishub, Satpol PP, kepolisian, hingga Jasa Raharja berdiri di pinggir jalan, membagikan imbauan sederhana: berhenti saat sirene berbunyi, jangan terobos palang, pastikan aman sebelum melintas.
“Kedisiplinan adalah wujud kecintaan kita pada bangsa dan penghormatan terhadap keselamatan jiwa,” kata Kuswardojo, Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung.
Baginya, nasionalisme tak hanya soal bendera dan lagu kebangsaan, tapi juga keberanian menahan diri beberapa detik demi nyawa.
Kolaborasi ini tak berhenti pada seremoni. Perlintasan sebidang masih menjadi titik rawan kecelakaan, dan KAI berharap momentum kemerdekaan bisa mengubah kebiasaan lama masyarakat: terburu-buru, melawan aturan, mengabaikan risiko.
“Harapannya, masyarakat sadar bahwa disiplin di perlintasan adalah semangat nasionalisme yang nyata,” ujar Kuswardojo











Discussion about this post