Jakarta, madania.co.id — PT Indofarma Tbk kembali menjadi sorotan. Bukan karena sengkarut kasusnya di masa lalu, tetapi karena langkah terbarunya menegaskan komitmen membangun tata kelola perusahaan yang lebih bersih.
Pada 7 November 2025, jajaran direksi dan komisaris Indofarma menandatangani Deklarasi Anti Korupsi di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Upaya ini menjadi sinyal pembaruan perusahaan yang berada di bawah Holding BUMN Farmasi.
Penandatanganan deklarasi dilakukan oleh Direktur Utama Sahat Sihombing, Direktur Operasional Andi Prazos, serta Komisaris Didi Agus Mintadi. Acara ini disaksikan oleh Aminudin, Plt Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK, serta Didi Sulanto, Vice President Manajemen Risiko dan Kepatuhan PT Bio Farma (Persero).
Langkah publik ini mencerminkan kesadaran pentingnya pemulihan reputasi dan penegakan integritas di tengah meningkatnya sorotan terhadap sektor kesehatan dan industri farmasi nasional.
Komitmen Transparansi
Sahat menegaskan bahwa deklarasi ini lebih dari sekadar formalitas.
Menurutnya, penerapan antikorupsi adalah pondasi penting bagi keberlanjutan perusahaan.
“Deklarasi Anti Korupsi merupakan momentum Indofarma untuk memperbaiki kinerja Perseroan melalui budaya kerja dengan integritas tinggi dari seluruh insan Indofarma. Melalui komitmen antikorupsi yang kuat, kita tidak hanya menjaga kepercayaan publik, tetapi juga memastikan setiap langkah perusahaan berkontribusi pada kemajuan bangsa,” kata Sahat. Sabtu (8/11/2025)
Indofarma menyiapkan langkah-langkah strategis untuk memperkuat implementasi sistem pelaporan, pengendalian internal, dan edukasi etika bagi seluruh pegawai.
Implementasi Jadi Kunci
Pihak KPK melalui Aminudin mengingatkan bahwa penandatanganan deklarasi hanyalah titik awal.
Menurutnya, tantangan sesungguhnya adalah konsistensi menjalankan nilai-nilai antikorupsi dalam aktivitas sehari-hari.
Ia menekankan pentingnya implementasi agar perusahaan terhindar dari masalah hukum di masa mendatang.
Reputasi & Ketahanan Perusahaan
Deklarasi ini menjadi bagian dari upaya membangun perusahaan yang kompetitif dan berkelanjutan, khususnya setelah sektor farmasi menjadi salah satu pilar penting dalam layanan kesehatan nasional.
Mengingat rekam jejak sejumlah BUMN yang tersangkut praktik korupsi, langkah Indofarma patut dicatat sebagai upaya menutup ruang penyalahgunaan kewenangan dan memperkuat integritas internal.
Langkah Lanjutan
Dalam pernyataan resminya, perusahaan menegaskan akan
– memperkuat sistem pelaporan & pengawasan
– memperdalam budaya etika internal
– memastikan setiap prosedur bisnis berjalan transparan
Agenda ini diharapkan menciptakan tata kelola modern yang dapat mengembalikan kepercayaan publik.
Dengan deklarasi ini, Indofarma mencoba membuka lembar baru: bergerak dari sekadar slogan menuju pembenahan sistematis. Ke depan, publik menunggu apakah komitmen ini benar-benar diwujudkan—atau tinggal menjadi catatan seremonial belaka.***











Discussion about this post