
Madania.Bandung,– Juru bicara Forum Dosen SBM ITB, Achmad Ghazali mengatakan Akibat konflik berkepanjangan pasca Rektor ITB Reini Wirahadikusumah yang mencabut hak swakelola SBM ITB tahun 2003, maka FD SBM ITB menghentikan kegiatan perkuliahan.
“Proses belajar mengajar tidak dilaksanakan secara luring maupun daring, namun, mahasiswa diminta untuk belajar mandiri mulai Selasa, tanggal 8 Maret 2022.” ujar Achmad Ghazali, Rabu (9/3/2022).
Berbagai upaya, tegas Ghazali, telah dilakukan untuk menyelesaikan konflik terkait pencabutan hak swakelola SBM ITB, termasuk pertemuan Forum Dosen SBM ITB dengan Rektor beserta Wakil-Wakil Rektor pada tanggal 4 Maret 2022, namun masih belum membuahkan hasil.
Ghazali menjelaskan, perwakilan FD SBM ITB, Jann Hidajat dalam pertemuan dengan rektor menyimpulkan, rektor tidak lagi mengakui dasar-dasar atau fondasi pendirian SBM ITB yang tertuang dalam SK Rektor ITB Nomor 203/2003. Menurutnya, SK ini memberikan wewenang dan tanggung jawab swadana dan swakelola pada SBM ITB sebagai bagian dari ITB, yang selama 18 tahun telah berjalan dan berhasil membawa SBM ITB pada tingkat dunia, dengan diperolehnya akreditasi AACSB.
“Pencabutan swakelola otomatis telah mematikan roh dan sekaligus meruntuhkan “bangunan” SBM ITB, raison d’etre, alasan kehidupan atau dasar eksistensi SBM ITB sebagai sebuah sekolah yang inovatif dan “gesit/lincah”,” tuturnya
Selain itu, rektor juga dikabarkan, sedang membuat sistem terintegrasi yang seragam (berlaku bagi semua Fakultas/Sekolah di ITB), walaupun faktanya masing-masing Fakultas/Sekolah memiliki karakteristik dan potensi yang berbeda.
“Sistem yang dibangun Rektor ITB belum selesai, namun peraturan lama sudah ditutup. Peraturan baru ini menguatkan posisi Rektor sebagai penguasa tunggal dengan sistem yang sentralistis dan hirarkikal – membuat ITB menjadi tidak gesit/lincah,” katanya.
Selain melakukan aksi mogok mengajar, ia juga menyatakan, FD SBM ITB tidak akan menerima mahasiswa baru sampai sistem normal kembali.
“Dengan berbagai pertimbangan, FD SBM ITB juga menyatakan tidak akan menerima mahasiswa baru sampai sistem normal kembali. Ini karena kebijakan Rektor ITB saat ini tidak memungkinkan SBM ITB untuk beroperasi melayani mahasiswa sesuai standar internasional yang selama ini diterapkan,” pungkasnya.(***)









Discussion about this post