Madania.co.id, Polandia- Dua pria sedang diselidiki karena diduga merencanakan serangan terhadap Masjid di Polandia.
Dalam rencananya, mereka menyiapkan bahan peledak yang mengandung kimia demi mencegah Islamisasi Polandia dan untuk memusnahkan Muslim.
Serangan itu tampaknya akan diarahkan pada simbol religius tertentu dari komunitas Islam yaitu sebuah masjid, menurut Stanislaw Zaryn, petugas pers menteri koordinator layanan khusus.
Seperti dilansir laman Iqna (04/01/21), kedua tersangka telah didakwa oleh Kantor Kejaksaan Nasional di Szczecin, Barat Laut Polandia.
Penangkapan dan penahanan mereka menyusul penyelidikan oleh Badan Keamanan Dalam Negeri, dinas intelijen domestik Polandia.
“Terdakwa juga berencana menggunakan zat beracun untuk diberikan terhadap orang tertentu,” kata Zaryn.
“Tujuan mereka adalah untuk mencegah Islamisasi Polandia. Terdakwa mengungkapkan pandangan sayap kanan yang ekstrim,” tambahnya.
Zaryn menegaskan, “bahkan salah satu dari mereka mengatakan ada kebutuhan untuk memusnahkan kelompok agama tertentu, serta menyerukan kekerasan dan tindakan kejahatan.”
Pada akhir Desember, jaksa Szczecin mengajukan dakwaan terhadap tiga orang. Dua orang diduga bersiap menggunakan bahan peledak dan menyebarkan zat beracun dalam sebuah serangan.
Orang yang ketiga didakwa atas kepemilikan bahan peledak secara ilegal.
Selama penggeledahan di tempat milik tersangka, penyelidik menemukan bahan peledak, empat senjata api, termasuk senapan mesin ringan rakitan dan amunisi.
Zaryn mengatakan salah satu terdakwa telah membuat manifesto yaitu “mengungkapkan prasangka pribadinya, Islamofobia, dan menyerukan penganiayaan terhadap pendatang baru dari luar Polandia”.
Menurut Zaryn, dengan menulis manifesto, terdakwa tampaknya meniru metode operasi yang digunakan oleh Anders Breivik, pelaku serangan Norwegia 2011.
Juga Brenton Tarrant, seorang warga Australia yang bertanggung jawab atas pembantaian Muslim di sebuah masjid di Selandia Baru. (dzk)
Discussion about this post