MADANIACOID.– Direktur Investigasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Gopprera Panggabean mengatakan pihaknya menerima banyak persekongkolan tender.
“Paling banyak laporan persekokolan tender. Ada 400 perkara sejak KPPU berdiri kurang lebih 77 persen itu kasus perserkongkolan tender,” kata Gopprera saat kepada wartawan di Kota Bandung, Selasa (29/11/2022).
Dia menjelaskan, dalam temuan indikasi persekongkolan dari Sabang sampai Merauke, paling banyak terkait anggaran pengadaan barang.
Gopprera menegaskan dalam membuat kebijkan perlu berkalobasi dengan LPKK terkait temuan-temuan yang menujukan dokeumen penawaran yang dikerjakan bersama-sama.
“Kelompok Kerja (pokja) apabila menemukan dua indikasi, misalnya ada terjadi kesamaan dokumen kesamaan secara teknis, misalnya motede kesamaan percis harus bebeda dong,” ujarnya.
Tahun ini, jelasnya, kasus pesekongkolan tender ini cenderung menurun.
Di Bandung misalnya, Gopprera menyebut ada satu kasus persekongkolan tender yang dilaporkan. Oleh karenanya, perlunya edukasi bagi masyarakat terkait pelaporan kasus persekongkolan tender tersebut.
“Jadi dengan memberitakan itu kalau ada persekongkolan bisa lapor ke KPPU. Mudah-mudahan laporan makin banyak kepada kami, artinya peran masyarakat bisa membantu, karena kita sangat terbanyak jumlahnya,” ungkapnya.
Gopprera memastikan kerahasiaan identitas jika ada masyarakat yang melaporkan kasus persekongkolan tender.
“Pelapor identitasnya dirahasiakan. Sudah 22 tahun kita berdiri tidak membocorkan identias pelapor,” bebernya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kapala Kantor Wilayah III KPPU Lina Rosmiati mengakui bahwa memang ada idikasi pelaporan tender atau pelanggaran persaingan usaha yang terjadi di Jawa Barat.
Maka dari itu, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam pelaporan kasus persekongkolan tender tersebut.
“(Masyarakat) dapat melaporkan ke KPPU Kantor Wilayah III, tapi tujuan suratnya ke ketua KPPU, langsung diproses adimintarsi, tapi harus cepat,” Pungkasnya. (***)
Discussion about this post