Madania.co.id, Bandung – Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016, kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ekraf Jabar mencapai Rp191,3 triliun atau 20,73 persen. Jumlah ini dari total Produk Domestik Bruto (PDB) ekraf nasional.
Kontribusi ekspor ekraf Jabar mencapai 6,38 juta USD atau 31,93 persen dari total ekspor ekraf nasional. Jumlah usaha ekraf yang bergerak di Jabar mencapai 1,5 juta unit dengan menyerap tenaga kerja sekitar 3,8 juta.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Setiawan Wangsaatmaja menyatakan agar ekraf tetap bisa bertahan di tengah pandemi yang masih akan berlangsung hingga 2021, pelaku usaha kreatif dituntut beradaptasi.
“Inovasi dalam strategi dan kebijakan akan menjadi efektif bila didasari oleh kajian dan pendataan ekonomi kreatif yang baik. Masa pandemi ini memperlihatkan betapa lemahnya kita dalam hal data,” kata Setiawan.
Setiawan pun berharap Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi (KREASI) Jabar, yang dibentuk di tengah pandemi Covid-19, dapat melahirkan inovasi sebagai solusi permasalahan ekraf di Jabar.
Belasan Ribu Pelaku Ekraf
Kepala Disparbud Jabar Dedi Taufik mengatakan terdapat 14.991 pelaku ekonomi kreatif di Jabar yang terkena dampak dari pandemi Covid-19.
Para pelaku ini menjadi sasaran dari Disparbud Jabar dalam menjalankan program-program ekonomi kreatif seperti Ekraf Film Festival, Gelar Produk Ekonomi Kreatif (GEKRAF), dan Virtual Talkshow.
Guna memperkuat data ekraf, menurut Dedi, Disparbud Jabar menyusun buku Infografis Ekonomi Kreatif Jawa Barat. Katalog Produk Ekonomi Kreatif Jawa Barat, dan mendukung pembuatan buku Peluang dan Rekomendasi Pengembangan Ekonomi Kreatif (PROSPEK) Jawa Barat oleh KREASI Jabar.
Buku tersebut disusun berdasarkan hasil kajian dan pendataan yang dilakukan Disparbud Jabar.
KREASI Jabar sendiri memiliki beberapa program mandiri terutama terkait pengembangan kapasitas seperti Waktu Kunjung Pakar (Wakunjar) dan Kelas Kreasi.
Ia menambahkan terdapat sejumlah program yang akan didorong pada 2021. Di antaranya aktivasi Creative Center di Bogor dan Cirebon sebagai wadah aktivitas kreatif, pengembangan jaringan dan pasar.
Tak hanya itu juga akan adapengembangan kapasitas, dan program adaptasi dan digitalisasi usaha kreatif agar dapat tetap bertumbuh (ICALAN atau Inovasi Cara Penjualan). (tgh)
Discussion about this post