Madania.co.id, Ethiopia- Pemerintah Ethiopia berjanji untuk memulihkan Masjid Al Nejashi yang rusak sebagian di wilayah Tigray utara negara itu pada Senin (04/01).
Masjid ikonik yang terletak di wilayah Kilte Awulaelo diriwayatkan telah menampung makam para Sahabat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang datang ke Ethiopia.
Mereka melarikan diri ke Ethiopia dari penganiayaan para penyembah berhala di Arab selama abad ke-7 silam. Dan kini Ethiopia dijuluki sebagai “Makkah Kedua” oleh umat Muslim disana.
Dilansir Iqna (05/01/21), Masjid Al Nejashi dihantam oleh senjata berat di beberapa titik termasuk menaranya, selama operasi militer pada November tahun lalu.
Operasi tersebut diluncurkan oleh pemerintah Ethiopia terhadap organisasi terlarang Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).
“Tim teknis dari pemerintah akan melakukan perjalanan ke situs kuno tersebut untuk mendeteksi tingkat kerusakan masjid, dan kemudian pekerjaan restorasi akan menyusul.”
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Direktur Otoritas Ethiopia untuk Penelitian dan Konservasi Warisan Budaya kepada Perusahaan Penyiaran Ethiopia milik negara (EBC).
EBC menunjukkan parit yang digunakan oleh pasukan TPLF di dekat lokasi masjid, dan imam masjid membenarkan hal tersebut dengan mengatakan bahwa mereka telah melakukan penggalian parit di sana, dan hal itu merupakan tindakan yang melanggar hukum.
Ethiopia telah menyatakan oposisi, tetapi pasukan TPLF tidak menggubrisnya. Bahkan Gereja Emanuel di dekatnya juga rusak dalam konfrontasi militer, Anadolu Agency melaporkan.
Ulah Organisasi Terlarang Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF)
Pada 4 November tahun lalu, Ethiopia meluncurkan operasi penegakan hukum terhadap TPLF, karena pasukannya menyerbu Komando Utara Pasukan Pertahanan Ethiopia.
Bahkan mereka telah menjarah perangkat keras militer dan membunuh para tentara pada dini hari 3 Novembernya.
Kemudian pada 28 November, PM Ethiopia Abiy Ahmed mengumumkan operasi militer berakhir setelah jatuhnya ibu kota regional, Mekele, kepada tentara Ethiopia.
Dan pada akhirnya, Kota Tigray sekarang sedang diatur oleh pemerintahan untuk sementara.
Pasukan TPLF juga telah menembakkan roket yang menargetkan banyak lembaga ekonomi dan publik serta fasilitas infrastruktur, termasuk bandara di kota tepi danau Bahir Dar dan kota bersejarah Gonder. (dzk)
Discussion about this post