MADANIACOID – Saat ini kita telah memasuki musim hujan. Cuaca yang cukup ekstrem pun terjadi di beberapa wilayah. Adanya fenomena MJO menyebabkan curah hujan yang tinggi. Lantas, apa itu fenomena MJO? Simak penjelasannya!
Kepala Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat Indra Gustrari mengungkapkan, masyarakat perlu waspada akan curah hujan tinggi. Hal itu diungkapkan pada Senin, (10/10/22).
Salah satu fenomena alam, Madden Julian Oscillation (MJO) merupakan salah satu fenomena gelombang atmosfer yang mendorong pembentukan awan hujan.
Dilansir dari situs resmi BMKG, MJO merupakan aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis yang dapat dikenali berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.
Adanya fenomena MJO diketahui dapat memperparah produksi curah hujan yang lebih tinggi. Indra juga meminta agar masyarakat Jawa Barat di Kawasan Selatan agar lebih waspada terkait curah hujan dengan intensitas tinggi ini.
Adapun fenomena lain selain MJO yang menyebabkan bebrapa wilayah mengalami cuaca yang ekstrem, adanya fenomena La Nina dan fenomena Dipole Mode Negatif atau fenomena penyimpangan suhu permukaan laut di Samudra Hindia.
Indra juga menjelaskan bahwa kondisi cuaca ini terjadi antara bulan September dan Oktober. Adapun wilayah di Jawa Barat dengan curah hujan tinggi sebagian besar terjadi di Bogor, Sukabumi, Tasikmalaya, hingga Pangandaran.
Untuk menghindari potensi bencana, masyarakat perlu waspada khususnya yang bermukim di dekat bukit dan juga lereng karena tempat ini rawan akan bencana longsor. Adapun masyarakat yang bermukim dekat dengan aliran air sungai, perlu waspada terkait potensi air sungai yang meluap dan dapat menyebabkan banjir. ***(Ametha Wardah).
Discussion about this post