MADANIACOID – Sedang menjadi bahan perbincangan hangat dimana-mana, ChatGPT seakan menjadi teknologi robot pesulap yang berkemampuan untuk melakukan tugas-tugas secara instan.
Semenjak hadirnya ChatGPT yang merupakan produksian OpenAI, “Arificial Intelligence (AI)” yang berarti kecerdasan buatan seakan jadi tren baru yang tengah ramai digandrungi.
Bahkan, Banyak asumsi dan anggapan bahwasanya Kecerdasan buatan (AI) adalah masa depan dunia. Dimana Pada 14 Maret 2023, OpenAI sudah merilis GPT-4, model bahasa AI terbarunya.
DIkutip dari IdnTimes, kini berbagai perusahaan teknologi besar, dari Meta, Microsoft, bahkan Google, sedang turut mengembangkan bentuk kecerdasan buatannya sendiri.
Meskipun demikian, tak sedikit pula yang memperingatkan bahaya AI, terutama jika pengembangannya dilakukan secara tidak bertanggung jawab.
Ancaman Kecerdasan Buatan
Di balik segala julukannya sebagai teknologi mutakhir, terdapat ancaman yang tersembunyi bahwa Hadirnya AI yang akan menggantikan pekerjaan manusia sepenuhnya .
Sam Altman selaku CEO OpenAI, mengakui bahwa ia pun memiliki sedikit rasa takut dengan AI. Namun, ia menjamin bahwa GPT-4 ada sebagai sarana, bukan untuk menyingkirkan pekerjaan manusia.
Banyaknya keraguan serta ketakutan yang timbul akan AI, membuat tak sedikit figur publik yang menentangnya. Dimana, ada hampir 2.000 tanda tangan dalam surat terbuka tersebut.
Nama-nama besar, seperti CEO Twitter, SpaceX, dan Tesla, Elon Musk, sampai salah satu pendiri Apple, Steve Wozniak, ikut dicatut. Menurut Reuters, Elon juga turut menandatangani petisi tersebut.
Meskipun demikian, perlu bagi dunia untuk memandang AI secara bala bantuan yan mampu mengefektifkan pekerjaan, bukan sebagai ancaman dan sebuah halangan.
Penting juga bagi para pekerja untuk membekali dirinya dengan pengetahuan akan teknologi mutakhir masa kini, hingga nantinya pekerja justru terbantu dan bukan malah tergusur.
Discussion about this post