Madania.co.id, Jakarta – Gempa bumi dengan magnitudo 5,2 yang mengguncang Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Jumat (26/2/2020) pukul 18.02.32 WIB, telah mengakibatkan sedikitnya 60 rumah rusak ringan.
Demikian data sementara yang dilaporkan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB Jumat, (26/2) malam WIB.
Dari total kerusakan rumah tersebut, Pusdalops BNPB juga melaporkan, ada 40 KK atau 80 jiwa yang terpaksa harus mengungsi ke beberapa lokasi yang masih dalam pendataan.
Selain rumah, gempa bumi yang berpusat pada Lintang 0.54 LS dan Bujur 127.51 BT serta kedalaman 10 kilometer tersebut juga merusak beberapa bagian gedung DPRD Halmahera Selatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuha.
Menurut informasi sementara, beberapa pasien RSUD Labuha telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Selatan juga telah mendirikan tenda darurat untuk pengungsian sementara bagi para pasien.
Informasi sebelumnya, gempa bumi sempat dirasakan kuat oleh warga Desa Labuha, Kabupaten Halsel, selama kurang lebih 2-3 detik.
Warga pun berhamburan keluar rumah saat gempa bumi terjadi dan saat ini listrik dipadamkan.
Dalam hal ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa bumi yang mencakup wilayah Kecamatan Bacan, Bacan Selatan, Bacan Timur, Bacan Barat, Bacan Barat Utara dan Bacan Timur Tengah tersebut tidak berpotensi tsunami.
Dalam rangka percepatan penanganan gempa bumi Halsel, BNPB segera menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) yang akan diberangkatkan besok pagi, Sabtu (27/2).
Hingga saat ini BPBD Kabupaten Halsel terus melakukan koordinasi dengan lembaga dan instansi terkait dalam rangka penanganan darurat bencana gempabumi.(m)
Discussion about this post