Madania.co.id, Bandung – PT Geo Dipa Energi (Persero) (GeoDipa) berkomitmen terus dalam pemerintah dalam meningkatkan ekspor komoditas kopi Indonesia kedepan di dunia.
Dukungannya tersebut tercermin dalam penandatanganan Nota Komitmen Pengembangan Kopi di Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, tempo hari.
Melalui kegiatan Gerakan Tanam Kopi Indonesia (Gertak), dilakukan di desa itu, , GeoDipa bersama Perum Perhutani Unit III Jabar Banten memberikan akses dan fasilitas pengembangan kopi di sekitar wilayah kerja GeoDipa Unit Patuha.
Hal tersebut senada dengan visi- misi perusahaan yang tetap memperhatikan kerberlangsungan lingkungan.
Plt. Direktur Utama GeoDipa, Riki Firmandha Ibrahim, mengatakan, GeoDipa sebagai SMV Kementerian Keuangan memiliki misi mendukung UMKM memperkuat perekonomian, khususnya bagi petani kopi di daerah kawasan GeoDipa beroperasi.
“Oleh karena itu, kami mendukung penuh Gertaki karena gerakan ini akan meningkatan kesejahteraan petani kopi di Jawa Barat secara khusus, dan di Indonesia pada umumnya,” kata dia.
Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, kopi Indonesia merupakan kopi tropis yang pasarnya cukup baik di dunia.
Presiden Joko Widodo, lanjutnya, meminta seluruh jajaran Kementerian Pertanian dan Stakeholders lainnya memaksimalkan komoditas kopi Indonesia.
Kopi sudah menjadi trend di dunia dan hampir seluruh sudut-sudut kota besar di dunia, menjual beragam kopi Indonesia.
“Kopi Indonesia sangat diminati oleh eksportir dan buyer-buyer antarnegara. Ini akan memperkuat Indonesia dalam menghadirkan kopi Indonesia di seluruh dunia,” ujarnya.
Syahrul juga memastikan Indonesia mampu menyuplai kebutuhan dunia atas untuk komoditas kopi ke depan.
Indonesia sendiri, ia sebut, saat ini berada pada posisi 5 besar dunia negara penghasil kopi.
“Kita berharap dalam waktu 3 tahun akan naik ke posisi 2 atau 3, minimal di Asia Tenggara kita dapat menghasilkan kopi terbesar,” katanyanya.(m)
Discussion about this post