madania.co.id — Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar fraksi PKS Abdul Hadi Wijaya menuturkan Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar adalah instansi yang besar. Disana bernaung sekian puluh ribu guru, dua juta siswa sehingga manajemennya harus bagus.
Oleh sebab itu, tegas Gus Ahad – sapaan akrab Abdul Hadi Wijaya Disdik Jabar harus memiliki pemimpin yang unggul dan memahami kondisi di lapangan, Ia pu memuji kepemimpinan Dedi selama tiga tahun menjadi Kadisdik Jabar.
“Saya haturkan terima kasih kepada Pak Dedi Supandi, dalam kepemimpinan beliau banyak terobosan. Semua sepakat di dewan komisi V, banyak kemajuan di Disdik Jabar. Lebih rapi, termanaje, tertata termasuk pengangkatan kepala sekolah sampai pengawas dan lain-lain. Dulu ricuh sekarang lebih tertata. Tetapi masih ada beberapa PR (pekerjaan rumah), jadi PR kepada Kadis baru Pak Wahyu Mijaya,” ujar Gus Ahad, di ruang Fraksi PKS, DPRD Jabar, Rabu 1Maret 2023
Meskipun begitu kata Gus Ahad, Wahyu sudah memiliki pengalaman dan tahu “jeroan” Disdik Jabar, karena beberapa tahun ke belakang pernah jadi Sekdisdik Jabar.
“Saya juga ucapkan selamat pulang kampung dan selamat bekerja. PR masih banyak dan butuh kontribusi. Kami sangat optimis dengan kontribusi-kontribusi untuk memperbaiki di manajemen pemerintahan urusan pendidikan,” kata Gus Ahad.
Adapun PR tersebut kata Gus Ahad di antaranya persiapan matang menjelang PPDB tahun akademik 2023-2024. Menurutna selama pelaksanaan PPDB banyak keluhan mengenai proporsi sekolah swasta dengan negeri serta proporsi afirmasi yang ada di Jabar. Oleh sebab itu kata Gus Ahad Disdik Jabar harus membuat sistem yang berlaku sama di seluruh Jabar.
“PPDB pelaksanaannya harus dibuat lebih baik lagi, adanya masukan dari sekolah swasta yang merasa menjadi korban dengan adanya kebijakan, juga mohon diperhatikan di kota besar, yaitu praktek yang menyimpang di sekolah yang disebut favorit,” jelasnya.
Katanya, perlu tangan dingin dari sosok Kadisdik, agar permasaahan PPDB dapat terkelola dengan baik juga ketegasan, kecepatan tanggap dari para Kepala Cabang Dinas Pendidikan I-XIII.
Selain itu juga, persoalan guru honorer ke PPPK, kata Gus Ahad, hadirnya Peraturan Presiden (PP) yang dianggap belum sesuai, yang semakin lama semakin meruncing.
“Ekses-ekses di Jabar harus diantisipasi, karena guru honorer ada puluhan ribu di Jabar dan tenaga pendidikan lainnya. Itu dua pekerjaan rumah yang harus digarisbawahi Kadisdik Wahyu Mijaya,” ujarnya
Sebagai informasi Wahyu Mijaya dilantik Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjadi Kedisdik Jabar menggantikan Dedi Supandi. Sebelumnya Wahyu menjabat sebagai Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Jabar, sedangkan Dedi Supandi kini mejabat sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Jabar. ***
Discussion about this post