Madania.co.id, Bandung–Informasi bohong (hoax) yang terus tumbuh dan berkembang di media, terutama media sosial (medsos) bukan hanya menyesatkan, tetapi juga membahayakan. Termasuk dalam rentetan hoaks vaksinasi covid-19 yang tengah nge-trend belakangan ini.
Hoaks vaksinasi covid-19 yang terus menguat mengakibatkan lunturnya rasa kepercayaan masyarakat terhadap manfaat dan efektivitas vaksin dalam konteks memerangi pandemi Covid-19. Sebagian masyarakat menjadi tidak mau divaksin, juga menganggap remeh bahaya Covid-19.
Keresahan itulah yang kemudian mendorong Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung menghadirkan narasumber dari tenaga kesehatan dan media massa.
Dalam Talkshow My Ilkom yang bertajuk “Tantangan Literasi Digital Media Di Era Pandemi Menyikapi Hoax Vaksinasi” ini hadir sebagai narasumber relawan vaskin Covid-19 dari Unpad, dr. Ade Firman Kurniawan dan Pemimpin Redaksi Ayobandung.com, Adi Ginanjar.
Dokter Ade dalam Talkshow yang dipandu Anjas Asmara ini menegaskan bahwa hoax covid-19 adalah musuh utama tenga kesehatan. Pasalnya, hoaks ini akan berdampak di antaranya terhadap menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terkait manfaat vaksinasi. Implikasinya pandemi Covid-19 juga bisa kian sulit dikendalikan.
Bahaya Hoaks
Hal senada juga diungkapkan Adi Ginanjar. Dalam kaitannya dengan hoaks, Adi Ginanjar mengungkapkan, ketika menyerap informasi harus dilihat dulu kredibitalitas sumber dan website yang mengeluarkan berita. Sayangnya, banyak masyarakat yang lebih percaya pada website yang tidak jelas.
Tak sedikit masyarakat yang termakan hoaks. Di antaranya beranggapan di dalam vaksin itu terdapat chip buatan Cina, dan ada juga yang beranggapan bahwa setelah divaksin justru akan positif Covid-19. Padahal informasi-informasi hoaks ini tidak benar.
Padahal, informasi yang benar adalah bahwa vaksin itu dimaksudkan untuk menjaga imun tubuh agar tidak terkena Covid-19. Dan kalau pun terkena, kalau sudah divaksin, dampak Covid-19 tidak akan terlalu berbahaya.
Bahaya hoaks dalam kaitannya dengan Covid-19 tidak main-main. Tersebarnya hoax membuat masyarakat khawatir, sehingga mengakibatkan turunnya imun kekebalan tubuh. Padahal di tengah pandemi Covid-19 ini, informasi yang seharusnya diserap masyarakat adalah informasi yang datang dari sumber yang kreadibel dan terpercaya
Dalam konteks itulah, peran literasi digital menjadi sangat penting. Pasalnya, kemampuan literasi digital akan mendorong masyarakat mampu mencari, mempelajari, dan menganalisis informasi yang akurat, dan benar. ***
Discussion about this post