MADANIACOID – Kepala Biro Politik Luar Negeri Hamas, Sami Abu Zuhri, membantah laporan yang menyebut pihaknya telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. Dalam pernyataannya kepada saluran televisi Al-Aqsa. Abu Zuhri menyebut informasi tersebut sebagai propaganda yang dilancarkan Israel guna menekan kelompok perlawanan Palestina.
Ia menegaskan bahwa Hamas tidak akan menyerahkan sandera, selama serangan Israel masih berlanjut ke Jalur Gaza. Pembebasan hanya akan dipertimbangkan jika ada penghentian total atas serangan dan adanya jaminan internasional.
“Kami telah menyerahkan tentara Israel, Idan Alexander, sebagai bagian dari inisiatif menuju kesepakatan. Namun, langkah ini tidak mendapat tanggapan positif dari Amerika Serikat,” ujar Abu Zuhri.
Sementara itu, utusan khusus Amerika Serikat untuk urusan sandera, Adam Boehler, menyatakan bahwa pembebasan para tawanan harus menjadi langkah awal dari Hamas. Jika menginginkan serangan Israel dihentikan. Ia menekankan bahwa upaya pembebasan akan dilakukan melalui tekanan dan kekuatan.
Perundingan terbaru antara pihak-pihak terkait dilangsungkan di Doha, bertepatan dengan kunjungan Presiden AS Donald Trump ke kawasan Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa delegasi perunding Israel tengah berada di Doha untuk mengejar peluang tercapainya kesepakatan. Namun, Israel tetap pada tuntutan awalnya: pembebasan semua sandera, penarikan pejuang Hamas dari Gaza, dan penetapan wilayah tersebut sebagai zona bebas senjata.
Netanyahu kembali menegaskan bahwa Israel tidak akan menghentikan operasi militernya sebelum mencapai “kemenangan penuh”, termasuk penghancuran infrastruktur Hamas dan pemulangan seluruh warganya yang ditahan.
Sejak 7 Oktober 2023, agresi Israel di Gaza telah menyebabkan lebih dari 174.000 warga Palestina tewas dan terluka. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, lebih dari 11.000 orang masih hilang dan ratusan ribu lainnya kehilangan tempat tinggal.***(Alifya Syifaa-ul Fathonah)
Sumber: Gaza Media
Discussion about this post