Madania.co.id, Bandung – Para penerima SDF BriCane Awards kali ini miliki latar belakang beragam. Mereka adalah para Difabel Netra (DN), yang dengan keterbatasannya, mampu menorehkan prestasi hebat di bidangnya.
Tommy Hari Firmanda, S. Psi, M. Si, M. Ed (SpecEd), seorang Konselor & Disability Advisor PSLD UB dan Peneliti di AIDRAN[1] – Malang. Keterbatasan penglihatan Tommy tak batasi keinginannya tuk terus belajar hingga raih M.Ed. Special Education, dari Flinders University, Adelaide, South Australia dan siap tuk tempuh program doktor di Columbus, Ohio, AS berbekal beasiswa dari LPDP. Aktif di bidang pendidikan dan penelitan, antara lain pimpinan proyek Inclusive Digital Entrepreneurship (iDE) Training, yg dilaksanakan AkuBisa Foundation & didukung Australia Awards Indonesia; Disability Awereness Training for Indonesian Educators, kolaborasi antara AIDRAN and University of Melbourne (BRIDGE Schools Partnership Program).
Meskipun kehilangan sebagian besar penglihatannya akibat koma saat terkena TBC otak, dr. Sri Melati (Imel), Pengajar Siswa Berkebutuhan Khusus – Medan, terus berkarya meski tak dapat berpraktek sesuai profesinya. Berhasil tembus beasiswa LPDP, Imel baru saja selesaikan Master of Art, Special and Inclusive Education di University College London. Dia ingin jadi bagian terwujudnya masyarakat inklusif, terutama di bidang pendidikan, membukakan pintu bagi mereka yg berkebutuhan khusus tuk dapat berpartisipasi secara maksimal di masyarakat serta dapat diterima keluarga mereka seutuhnya.
Albert Wijaya, Freelance MC & Moderator – Jakarta, setelah alami low vision karena syaraf matanya lemah terpaksa putus sekolah di jenjang SMP. Namun keinginan kuat tuk belajar, memotivasinya merantau dari kota asalnya Jambi di usia 17 tahun ke Semarang sebelum akhirnya hijrah ke Jakarta mencari peluang dan bekal hidup mandiri. Albert terus berjuang tekuni bidang komunikasi yang diminatinya. Saat ini sedang merintis wadah bagi disabilitas dan non-disabilitas tuk berkolaborasi, berkarya bersama mengembangkan potensinya terutama dalam hadapi era digital ini dengan adakan webinar, pelatihan tentang creative communication, public speaking, podcast.***
Discussion about this post