Madania.co.id – Pelangi merupakan lengkungan cahaya warna-warni yang biasanya tampak di langit usai hujan. Saat terjadinya pelangi, terlihat langit dihiasi oleh warna-warna cerah yang membentuk setengah lingkaran.
Pelangi menjadi salah satu keajaiban alam yang kerap membuat takjub manusia ketika melihatnya. Pelangi ini membuat sebuah pemandangan menjadi terlihat indah untuk disaksikan. Umumnya, pelangi ini terjadi setelah terjadinya hujan atau muncul di wilayah seperti air terjun. Mengapa bisa demikian? Yuk cari tahu bagaimana proses terjadinya pelangi.
Proses Terjadinya Pelangi
Pelangi merupakan fenomena alam yang terjadi karena melalui proses optik. Proses terbentuknya matahari melibatkan tiga tahap yakni :
• refleksi,
• dispersi,
• refraksi.
Dilansir dari gramedia.com
Berikut penjelasan dari tiga proses tersebut:
• Refleksi
Refleksi menjadi tahapan pertama proses terbentuknya pelangi. Dalam proses ini butiran air yang berada di udara memantulkan cahaya ketika terkena sinar matahari. Jadi air-air yang ada di udara itu mirip seperti sebuah cermin.
• Dispersi
Setelah refleksi terjadi lah fenomena dispersi dimana cahaya matahari yang terlihat berwarna putih mengalami penguraian.
Kemudian ketika cahaya dipantulkan oleh butiran air, cahaya akan terurai sehingga membentuk warna yang muncul di pelangi.
• Refraksi
Refraksi ini menjadi tahap terakhir proses terbentuknya cahaya. Proses ini terjadi ketika cahaya dari matahari mampu menembus butiran atau tetesan air dan kemudian memantul ke arah yang berbeda.
Kemudian, setiap warna akan terpantul ke arah-arah yang berbeda tergantung pada gelombang cahaya. Proses inilah yang menjelaskan mengapa pelangi bisa berbentuk seperti kipas atau busur.
Warna pelangi umumnya dikenal dengan singkatan Mejikuhibiniu, yang berarti merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Padahal sebenarnya warna pelangi ini memiliki jutaan warna tak hanya tujuh warna itu. Namun, manusia memang hanya mampu melihat tujuh warna itu.
Sesuai dengan singkatan mejikuhibiniu, yang berwarna merah memang muncul pada bagian terluar atau paling atas pada lengkungan pelangi. Warna merah ini merupakan warna yang paling panjang di antara warna yang lain, yaitu sepanjang 650 nanometer.
Kemudian warna ungu juga sesuai urutan berada di paling bawah dan memiliki panjang gelombang paling pendek, yaitu sekitar 400 nanometer.
Proses Terbentuknya Warna Pelangi
Warna pelangi dapat terbentuk karena adanya kombinasi pembiasan dan juga karena adanya pantulan dari cahaya matahari pada tetesan air di atmosfer.
Sudut dari sinar cahaya harus berada dalam jarak tertentu dan tepat ketika sampai ke mata dari titik pertemuannya. Dengan demikian, warna pelangi bisa terlihat berwarna-warni.
Variasi warna itu muncul karena adanya pembiasan dari cahaya putih yang dihasilkan matahari. Ketika cahaya yang mengandung berbagai spektrum warna itu memasuki butiran air, warna-warna itu muncul.
Tepi dari butiran air bekerja sebagai sebuah prisma, sedangkan cahaya kemudian dipecah menjadi panjang gelombang yang seperti spektrum cahaya.
Cahaya itu lantas dipantulkan dari sisi butiran air yang berbeda kemudian mengambil sudut yang berbeda itu dipantulkan. Peristiwa itu akhirnya mengakibatkan panjang dari gelombang yang berbeda-beda. Kemudian mata manusia menangkap perbedaan panjang gelombang itu sebagai perbedaan warna pelangi. Dilansir dari sampoernaacademy.sch.id
Jenis-jenis Pelangi
• Binar
Jenis pelangi ini muncul ketika terjadinya hujan rintik atau gerimis turun. Pelangi muncul karena adanya cahaya dari matahari yang menembus tetesan air hujan, bukan hasil dari pantulan tetesan air hujan.
• Pelangi Ganda
Pelangi ganda ini terjadi ketika cahaya dipantulkan dua kali oleh tetesan hujan sehingga memunculkan pelangi primer dan pelangi sekunder secara samar.
Spektrum warna dari pelangi sekunder ini justru kebalikan dari pelangi primer dimana warna merah berada di paling bawah dan warna ungu berada di paling atas.
• Pelangi kembar
Pelangi kembar merupakan hasil dari cahaya yang mengenai udara dan bentuk tetesan air yang berbeda.
Peristiwa itu lantas membuat dua pelangi berbeda dihasilkan pada satu titik akhir.
• Pelangi Supernumerary
Pelangi jenis ini berbentuk seperti busur tipis yang berwarna pastel. Pelangi ini muncul di bawah lengkungan dalam pelangi.
Pelangi ini muncul akibat dari interaksi antara kompleks sinar cahaya yang ada di dalam massa udara dengan tetesan air berukuran sama. Sinar pantul kemudian berinteraksi dengan cara interferensi konstruktif dan interferensi destruktif. Artinya interferensi konstruktif ini membuat warnanya yang lebih terang.
• Sundogs
Pelangi sundogs muncul ketika musim dingin dan kondisi cuaca cerah. Pelangi ini muncul karena adanya kristal es yang berada di atmosfer.
Pelangi sundogs umumnya memantulkan cahaya berwarna merah di bagian terdalam dan warna ungu di bagian terluar. Jika kristal es di udara tebal, maka warna pelangi juga akan semakin terlihat jelas.
• Fogbows atau Busur Kabut
Pelangi jenis fogbows ini terjadi ketika adanya parameter-parameter tertentu dipenuhi. Oleh sebab itu pelangi fogbows ini lebih jarang ditemui.
• Pelangi Air Terjun
Pelangi jenis ini muncul di atas air terjun. Pelangi ini muncul ketika kabut atau percikan air dari air terjun berada di udara secara konsisten dan kemudian memantulkan cahaya matahari.
(Anisa Fitriani)
Discussion about this post