BANDUNG, madania.co.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menunjukkan komitmennya dalam pembangunan nasional melalui program Pengabdian kepada Masyarakat. Kali ini, salah satu program fokus dilaksanakan di Kampung Kuadas Makbon, Papua Barat Daya, dengan tujuan pemberdayaan potensi alam dan budaya untuk pengembangan ekonomi kreatif berkelanjutan.
Pada hari pertama pelaksanaan program, Dr. Eng. Nur Budi Mulyono, S.T., M.T., ketua tim program ITB, menyampaikan, pada tahun kedua pelaksanaan pengabdian masyarakat di Kampung Kuadas Makbon, kami melihat masih banyak potensi alam yang dapat dikembangkan.
“Namun, pengembangan tersebut membutuhkan sinergi yang kuat antara masyarakat desa, akademisi, dan pemerintah untuk memastikan hasil yang maksimal dan berkelanjutan,” ujarnya dalam siaran persnya.
Pelatihan pada hari pertama difokuskan pada teknik ayaman dengan bahan alami yang tersedia di sekitar desa. Dr. Muksin, S.Sn, M.Sn, pakar seni dari ITB, memimpin pelatihan ini, memberikan keterampilan yang dapat diimplementasikan oleh warga desa dalam menciptakan produk kerajinan yang bernilai ekonomis.
“Dengan memanfaatkan bahan alami yang ada di sekitar kita, kami berharap masyarakat dapat menciptakan produk seni yang tidak hanya bermanfaat, tetapi juga memiliki nilai jual yang tinggi,” kata Dr. Muksin.
Pada hari kedua, kegiatan berlanjut dengan pelatihan untuk para guru seni setempat yang dipandu oleh Zusfa Roihan, seorang pengajar seni dari ITB. Fokus pelatihan kali ini adalah pengenalan teknik motif batik tradisional dan praktikum tie-dye. Melalui teknik ini, peserta diajarkan cara membuat pola batik khas yang bisa menggambarkan identitas budaya lokal Kampung Kuadas Makbon.
“Motif batik yang diciptakan di sini bisa menjadi simbol kekayaan budaya, sekaligus memiliki potensi untuk pasar yang lebih luas,” ujar Zusfa Roihan.
Di hari ketiga, tim ITB bersama masyarakat melanjutkan kegiatan dengan pembuatan etalase display produk hasil kerajinan masyarakat, sebagai bagian dari upaya mempromosikan produk lokal.
Selain itu, mereka juga membuat tapak desa berupa tugu sebagai landmark yang akan menjadi daya tarik wisata dan simbol kemajuan desa. Pembuatan tugu ini juga dilaksanakan untuk memperkuat identitas desa yang memiliki potensi besar dalam sektor ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.
Kegiatan ini tidak hanya didukung oleh ITB, tetapi juga melibatkan kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Sorong (UNIMUDA Sorong). Melalui kolaborasi ini, kedua institusi pendidikan berharap dapat memperkuat kapasitas masyarakat dalam mengelola dan mengembangkan potensi alam dan budaya mereka.
Sebelum kegiatan dimulai, Tim ITB melakukan pertemuan dengan Bupati Sorong, Johny Kamuru, SH., M.Si., untuk meminta dukungan pemerintah daerah dalam pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini. Bupati Kamuru memberikan pesan penting,
“Kami sangat mendukung program ini, namun kami harap pengembangan yang dilakukan tidak merusak alam, dan tetap menjaga kelestarian sumber daya alam yang ada,” ujarnya.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi Kampung Kuadas Makbon, mengangkat potensi alam dan budaya mereka, serta memperkenalkan produk-produk lokal kepada pasar yang lebih luas, sekaligus membuka peluang untuk pembangunan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.











Discussion about this post