Madania.co.id, Bandung – Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan menjadi prioritas utama untuk menerima vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Kota Bandung sendiri telah mendistribusikan sebanyak 25 ribu dosis vaksin untuk 80 puskesmas yang rampung pada Kamis, 14 Januari 2021.
Ian Ianah Al Choeriah yang merupakan seorang bidan di Puskesmas Antapani juga turut divaksinasi pertama kalinya pada Kamis, 14 Januari 2021. Ia meyakinkan masyarakat agar tidam khawatir ketika nanti mendapat giliran untuk divaksinasi.
“Dimanfaatkan aja, anggap aja ini sebagai bentuk ikhtiar kita selain dari menjaga prokes. Lindungi juga diri kita dan keluarga kita, salah satunya menerima vaksin,” ujarnya saat ditemui di Puskesmas Antapani, Kamis (14/1/2021).
Wanita berusia 30 tahun tersebut menjelaskan beberapa prosedur yang harus dilaluinya sebelum melakukan vaksinasi. Mulai dari penentuan tempat hingga screening sebagai salah satu indikator kelayakan calon penerima vaksin.
“Pertama dapat sms dari Lindungi Peduli abis itu registrasi ulang, terus nentuin lokasi sama jadwal sesi berapa, datang ke puskesmas. Verifikasi, screening tes gula darah, screening Covid-19, kalau lolos langsung divaksinasi. Observasi nunggu wajib 30 menit, nanti dikasih kartu vaksin,” jelasnya.
“Screening dicek suhu, tensi, gejala-gejala. Riwayat penyakit, diabetes, hipertensi, jantung paru-paru ginjal komorbid lainnya,” tambahnya.
Dia menuturkan, dirinya sempat deg-degan ketika akan melakukan vaksinasi. Pasalnya, vaksin Covid-19 ini tergolong baru lulus uji coba.
“Kalau dibilang deg-gedan, ya deg-gedan, takut karena ini vaksin baru. Kalau dari hasil uji klinis yang lain-lain lolos, mudah-mudahan apa yang terjadi sama saya aman. Selama 30 menit tidak terjadi apa-apa, kalau pegel sama sakit pas disuntik wajar. Kebetulan saya juga takut disuntik,” tuturnya.
Meskipun demikian, Ian bersama lima rekannya yang lain turut melakukan di hari yang sama. Menurutnya, dia akan kembali divaksin untuk mendapatkan dosis kedua pada 28 Januari 2021. (sr)
Discussion about this post