MADANIACOID.– Aletha Shahisa, Mahasiswi Sekolah Bisnis dan Manajemen
(SBM) ITB angkatan 2019 berhasil meraih IPK Tertinggi yakni 3,98 dari 4,00 pada Wisuda Pertama ITB Tahun Akademik 2022/2023.
Ale, sapaan akrab Aletha mengaku dirinya hanyalah seorang mahasiswa pada umumnya yang lebih banyak menghabiskan waktunya di kegiatan akademik kampus.
“Tahun pertama kuliah, banyak menghabiskan waktu di organisasi Keluarga Mahasiswa Manajemen ITB (KMM ITB)” ujar Ale dalam keterangan resminya. Jumat (28 Oktober 2022)
Menurutnya hal ini menjadi pengalaman yang seru, karena bisa berinteraksi dengan himpunan lain guna memperluas dan menambah relasi.
“Padatnya kegiatan nonakademik tidak menyurutkan semangat untuk tetap bisa berprestasi di Akademik.” tegasnya.
Pertama, ujar Head of Public Relation di Parade Wisuda April 2022 ini, adalah memulai hari dengan menuliskan kegiatan-kegiatan yang akan dia lakukan selama satu hari. Selain itu, rutin membawa referensi dari dosen berupa textbook sebelum perkuliahan dimulai.
“Hal ini (akan) membuat semakin siap dan mengerti dengan perkuliahan. Saat kuliah, catat poin-poin penting dari dosen” ujarnya.
“Manfaatin asistensi tugas ke dosen dan ngerjain tugas jangan mepet deadline supaya maksimal aja di proses dan hasil akhirnya. Lalu, pentingnya circle of friends atau memilih pergaulan yang membangun dan sesuai pace kita.” imbuhnya.
Selain itu, ungkapnya, adalah dengan memaksimalkan tugas yang diberikan oleh dosen disamping UTS dan UAS guna mendapat indeks sempurna di tiap mata kuliah.
“Walaupun tidak sepenuhnya sempurna dengan mendapatkan nilai AB di semester 1 dan 4, tetapi justru menjadikan pembelajaran dan evaluasi agar tak mengulangi kesalahan yang sama di semester-semester berikutnya” ujarnya.
Ale menambahkan mindset yang selalu menjadi pegangan adalah “go with it, everything will pass” karena semua pasti berakhir dan menjadi pengalaman yang berharga di hidup.
“Saya juga bukan tipe mahasiswa yang ambisius di akademik, menyempatkan diri untuk melakukan refreshment namun tetap ingat akan kewajibannya sebagai mahasiswa” ujarnya.
“IP bagus adalah advantage buat diri sendiri, tetapi tidak mencerminkan nilai dalam diri kamu. IP hanyalah sebuah kunci untuk membuka gembok-gembok di dunia pekerjaan,“ pungkasnya. (***)
Discussion about this post