Padang.madania.co.id – Di tengah riuhnya suara peluit dan denting roda besi di Stasiun Padang, Rabu pagi (7/5), suasana berbeda terasa di salah satu sudut bangunan bersejarah itu.
Bukan penumpang yang terburu mengejar kereta atau petugas yang sibuk dengan jadwal keberangkatan, melainkan puluhan orang dari berbagai latar belakang mulai dari pegawai, pengguna jasa, hingga warga sekitar, duduk tenang menunggu giliran untuk sebuah misi kemanusiaan: mendonorkan darah.
Dengan semangat “Jadilah Pahlawan Kebaikan, Selamatkan yang Membutuhkan”, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat (KAI Divre II Sumbar) menggelar aksi donor darah sebagai wujud nyata kepedulian sosial. Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Padang, kegiatan ini menjadi lebih dari sekadar pengumpulan kantong darah; ini adalah simbol solidaritas dan kemanusiaan.
Sejak pukul 09.00 WIB, satu per satu peserta menjalani proses skrining medis. mulai dari pengecekan Hemoglobin, penentuan golongan darah, hingga konsultasi dengan dokter. Di ruangan itu, tak ada rasa takut yang mendominasi. Justru senyum dan obrolan hangat mencairkan suasana. Mereka yang datang tampak menyadari, bahwa setetes darah mereka bisa menjadi penentu hidup seseorang.
Tak kurang dari 28 kantong darah berhasil dikumpulkan hari itu. “Kami sangat bersyukur dengan antusiasme peserta. Ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi bagian dari tanggung jawab sosial KAI Divre II Sumbar untuk masyarakat,” ujar Reza Shahab, Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, yang turut hadir dan memantau jalannya kegiatan.
Menurut Reza, aksi ini juga bertujuan menanamkan nilai kebersamaan dan kepedulian di lingkungan kerja serta masyarakat luas. “Kami ingin terus hadir bukan hanya sebagai penyedia transportasi, tapi juga sebagai agen perubahan sosial,” tambahnya.
Lebih dari manfaat medis, donor darah juga membuka ruang silaturahmi dan edukasi kesehatan. Banyak peserta yang sebelumnya belum pernah mendonorkan darah, kini merasa tertarik untuk rutin melakukannya.
“Awalnya saya ragu, tapi setelah dijelaskan prosesnya oleh petugas PMI, saya jadi semangat. Ternyata tidak seseram yang saya bayangkan,” kata Dini, seorang mahasiswi yang ikut berpartisipasi.
Dalam dunia yang kian sibuk, kegiatan seperti ini mengingatkan bahwa kepedulian masih hidup, bahkan di tengah denyut transportasi modern. Di antara rel-rel yang menghubungkan kota dan manusia, KAI Divre II Sumbar turut menghubungkan harapan dan kehidupan.***











Discussion about this post