Madania.co.id, Bandung – Dani Ramdan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, menyebutkan bahwa Jawa Barat merupakan salah satu daerah kategori rawan bencana.
“Peta potensi bencana di Jawa Barat, bisa dilihat dari indeks risiko bencana. Jadi setiap kota dan kabupaten itu diukur dan di-scoring oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) setiap tahun. Baik di tingkat kota, kabupaten, atau provinsi,” ungkap Dani saat siaran langsung program acara Ngopi di Parmusi Rabu, (20/1/2021).
Ia menambahkan, dari indeks tersebut ditemukan tiga kategori risiko bencana. Yaitu risiko tinggi, sedang, dan risiko rendah.
Dari 27 kota kabupaten yang ada di Jabar, 16 diantaranya termasuk daerah kategori risiko tinggi dan 11 lainnya termasuk kategori risiko sedang.
“Tidak ada risiko rendah, walaupun ada perkotaan dengan infrastruktur bagus tetapi tetap risikonya tergolong sedang bukan rendah,” ungkapnya melengkapi.
Berdasarkan scoring BNPB, Kabupaten Garut menjadi daerah dengan skor paling tinggi rawan bencana.
“Alasan pertama karena potensinya ada gunung berapi, kemudian topografinya berlembah–lembah. Ke bagian selatannya bisa tsunami karena memiliki pantai,” ujarnya.
Indeks risiko bencana yang dikeluarkan oleh BNPB di ukur berdasarkan tiga hal. Pertama oleh potensi bencana, kedua berdasarkan kerentangan. Adapun kerentangan yang dimaksud adalah kondisi sosial dan budaya masyarakat, seperti pendidikan dan kesehatan. Dan yang ketiga berdasarkan kapasitas kelembagaan daerah.
“Apakah Badan Penanggulangan Bencana nya cukup handal di situ? peralatan cukup lengkap, kemudian infrastrukturnya. Nah infrastruktur ke selatan itu agak kurang sehingga kapasitasnya juga kecil sehingga kalau kapasitasnya tinggi kapasitasnya rendah inilah yang menjadikan indeks risiko menjadi tinggi,” tutup Dani. (ibm)
Discussion about this post