“Kereta ini adalah tempat di mana bisnis, wisata, dan keindahan berpadu. KA Parahyangan adalah cara terbaik mencintai Bumi Parahyangan dari balik jendela,” — Kuswardojo, Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung
BANDUNG, madania.co.id – Di antara gemuruh rel dan lengkung rel besi yang membelah hamparan hijau Bumi Parahyangan, KA Parahyangan melaju pelan namun pasti, mengantar penumpang dari Bandung menuju Jakarta dan sebaliknya.
Tapi kereta ini bukan sekadar sarana transportasi—ia adalah pengalaman perjalanan yang menyuguhkan pemandangan kelas satu: sawah membentang, perbukitan berhutan lebat, hingga lembah dan jembatan yang seolah menggantung di angkasa.
Sejak dihidupkan kembali melalui Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 pada 1 Februari lalu, KA Parahyangan menjadi primadona baru di jalur Bandung–Gambir.
Tak heran jika dalam waktu empat bulan saja, sebanyak 311.476 pelanggan telah menikmati layanan ini. Mulai dari kelas ekonomi yang efisien, eksekutif yang nyaman, hingga panoramic, priority, dan luxury yang menawarkan kemewahan dan visual tiada banding.
“KA Parahyangan bukan hanya menjadi sarana transportasi, tapi juga bagian dari pengalaman wisata itu sendiri,” ujar Kuswardojo, Manager Humas Daop 2 KAI Bandung, Kamis (19/6/2025). “Banyak pelanggan menjadikan perjalanan ini bukan hanya soal sampai tempat tujuan, tapi bagaimana menikmati perjalanannya.”
Melintasi Panorama, Menyusuri Sejarah
Jalur kereta Bandung–Jakarta via Padalarang–Purwakarta memang dikenal sebagai salah satu rute paling cantik di Pulau Jawa. Di titik-titik tertentu, penumpang bisa menyaksikan jembatan tinggi di atas lembah yang berkabut tipis, bukit hijau yang seakan tak berujung, serta persawahan dan desa-desa yang terhampar seperti lukisan alam.
Semua bisa dinikmati dari balik jendela kereta, bahkan lebih sempurna jika Anda memilih kelas panoramic yang jendelanya lebar dan transparan penuh.
Dari data PT KAI, 300.058 pelanggan tercatat menggunakan KA Parahyangan kelas ekonomi dan eksekutif, sementara 7.926 penumpang menikmati kemewahan panoramic. Sementara itu, 2.087 pelanggan memilih kelas priority, dan 1.405 orang menikmati kenyamanan kelas luxury.
Fleksibel dan Efisien
KA Parahyangan juga disukai karena fleksibilitas jadwalnya. Terdapat lima perjalanan reguler pulang-pergi setiap hari, dengan jadwal keberangkatan dari Bandung pukul 05.00, 06.35, 11.05, 13.05, dan 19.25 WIB.
Waktu tempuh yang efisien dan tepat waktu, menjadi keunggulan tersendiri di tengah dinamika transportasi antarkota yang sering padat.
“Perjalanan dengan KA Parahyangan menjadi momen menyegarkan mata dan pikiran,” kata Kuswardojo. “Kami ingin setiap pelanggan merasa bahwa perjalanan ini bukan beban, tapi bagian dari pengalaman menyenangkan.”
Menuju Transportasi Masa Depan yang Berkesan
PT KAI terus berinovasi dalam menghadirkan layanan berbasis kenyamanan, keamanan, dan keindahan. Lewat aplikasi Access by KAI, serta layanan Contact Center 121 dan kanal digital lainnya, informasi seputar KA Parahyangan dapat diakses dengan mudah dan cepat.
Dengan pendekatan humanis dan layanan yang mengedepankan estetika perjalanan, KA Parahyangan tak lagi sekadar moda penghubung dua kota besar. Ia telah menjelma sebagai simbol perjalanan indah yang bisa dikenang.***











Discussion about this post