Bandung, madania.co.id — Di tengah upaya membangun transportasi publik yang lebih manusiawi, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung terus menegaskan komitmennya: setiap pelanggan berhak atas pelayanan yang setara, tanpa diskriminasi apa pun.
Prinsip ini menjadi dasar bagi seluruh lini pelayanan KAI, dari stasiun hingga atas kereta. KAI Daop 2 Bandung memastikan setiap penumpang — baik penyandang disabilitas, lansia, ibu hamil, maupun pelanggan reguler — mendapatkan kenyamanan dan akses yang sama dalam menikmati perjalanan.
“Kami terus berupaya menghadirkan layanan transportasi publik yang ramah, inklusif, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Setiap pelanggan memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan terbaik dari KAI,” ujar Kuswardojo, Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung, Senin (13/10).
Langkah nyata itu terlihat di sejumlah stasiun utama. Fasilitas ramah disabilitas seperti guiding block bagi pengguna tunanetra, jalur kursi roda, dan toilet khusus disabilitas kini menjadi bagian dari standar pelayanan. Tak ketinggalan, ruang tunggu prioritas untuk lansia dan ibu hamil juga disiapkan agar mereka dapat menanti perjalanan dengan lebih nyaman.
KAI juga menyesuaikan desain loket tiket langsung agar mudah dijangkau oleh penyandang disabilitas dan lansia. Petugas lapangan dilatih untuk memberikan pendampingan bagi pelanggan dengan kebutuhan khusus, memastikan pengalaman berkereta terasa aman, ramah, dan tanpa hambatan.
Menurut Kuswardojo, komitmen terhadap kesetaraan bukan semata pemenuhan regulasi, melainkan wujud nilai-nilai AKHLAK BUMN yang menekankan pelayanan prima. “KAI berkomitmen untuk tidak hanya menghadirkan moda transportasi yang aman dan nyaman, tetapi juga menjamin kesetaraan dalam setiap aspek pelayanan. Ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial kami sebagai penyedia layanan publik,” ujarnya.
Dengan fasilitas yang makin inklusif, KAI Daop 2 Bandung berharap masyarakat tak lagi memandang kereta api sekadar sarana mobilitas, tetapi juga ruang publik yang menumbuhkan empati dan kesetaraan.
“KAI terbuka terhadap saran dan dukungan dari masyarakat. Kami ingin kereta api menjadi moda transportasi utama yang aman, nyaman, dan inklusif bagi semua,” tutup Kuswardojo.***
Discussion about this post