Madania.co.id, Kanada- Anggota parlemen di Kanada memilih untuk menyatakan tindakan keras China terhadap populasi minoritas Muslim Uighur sebagai genosida, sebuah langkah yang diperkirakan akan semakin memperburuk hubungan antara Ottawa dan Beijing.
House of Commons pada Senin (22/02) memberikan suara 266-0 untuk menyatakan bahwa RRC melakukan genosida terhadap warga Uighur di provinsi Xinjiang barat laut, sementara PM Justin Trudeau dan anggota kabinet lainnya menolak untuk hadir.
Dilansir Despardes (24/02/21), pemungutan suara tersebut menjadikan Kanada negara kedua yang menyatakan bahwa China melakukan genosida setelah Mike Pompeo, Menlu AS saat pemerintahan Trump yang menyatakan pada hari terakhirnya di kantor.
“Saya yakin genosida ini sedang berlangsung, dan kami menyaksikan upaya sistematis untuk menghancurkan Uighur oleh negara partai China,” kata Pompeo pada pada 19 Januari lalu.
Absennya Trudeau dari pemungutan suara dikritik keras oleh Partai Konservatif yang dianggap meneruskan mosi tersebut, di mana pemimpin Erin O’Toole menyebut PM dan kabinet lainnya yang absen itu memalukan, selama konferensi pers setelah pemungutan suara.
China telah berulang kali menolak keras tuduhan melakukan genosida dan mengklaim kamp konsentrasi di mana lebih dari 1 juta orang Uighur dan minoritas Muslim lainnya diyakini disimpan untuk tujuan pendidikan ulang dan memberantas terorisme.
Namun, Departemen Luar Negeri menuduh Partai Komunis China melakukan pembunuhan di luar hukum, penghilangan paksa, penyiksaan, penahanan sewenang-wenang dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya.
Kedutaan Besar China di Kanada menolak mosi tersebut dalam sebuah pernyataan dan menegaskan kembali bahwa apa yang dilakukan partai komunis di Xinjiang tidak ada hubungannya dengan HAM, tetapi hanya untuk memerangi kekerasan terorisme dan pemisahan diri.
Ia juga menuduh Kanada mencampuri urusan internalnya dengan mosi tersebut, tanggapan umum yang diberikan China atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.(dzk)
Discussion about this post