Madania.co.id, Bandung – Terkait Kapolsek Astanaanyar Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi bersama sejumlah anggotanya yang tersandung kasus narkoba, Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri angkat suara dengan menyesalkan adanya peristiwa tersebut.
“Dari hasil penelusuran itu kita cukup memprihatinkan ya, karena memang ada beberapa keterlibatan anggota yang lain, salah satunya yang sangat kita sesalkan adalah satu Kapolsek yaitu Kapolsek Astana Anyar yang ada di Polrestabes Bandung,” ujar Dofiri, Kamis (18/2/2021).
Dofiri menilai peristiwa yang melibatkan Kapolsek itu dapat dijadikan pembelajaran bagi anggota lainnya.
“Kalau memang hal itu benar dan bukti menunjukkan bahwa ada keterlibatan dalam penyalahgunaan narkoba, tentunya kita akan melakukan tindakan tegas. Ini pembelajaran bagi yang lain karena bagi anggota yang menyalahgunakan narkoba,” jelasnya.
Ia menyatakan, Kompol Yuni telah dicopot dari jabatannya sebagai Kapolsek. Sementara 11 orang lainnya yang diduga terlibat masih dalam pemeriksaan Propam Polda Jabar.
“Kepada yang bersangkutan tentunya, kemarin sudah dilakukan pencopotan dari jabatannya sebagai Kapolsek selanjutnya bersama-sama dengan anggota lain yang terlibat kita terus melakukan pendalaman dan pemeriksaan,” katanya.
“Jika memang terbukti terlibat dalam tindak penyalahgunaan narkotika, mereka bakal ditindak tegas,” tegas Dofiri.
Sebelumnya diberitakan, diduga tersandung kasus narkoba, 12 anggota Polsek Astanaanyar termasuk Kapolsek Astanaanyar diamankan Propam Mabes Polri dan Propam Polda Jabar, Selasa (17/2).
Pengungkapan tersebut bermula dari adanya aduan masyarakat ke Mabes Polri. Kemudian, Propam Mabes Polri memberikan aduan masyarakat itu kepada Propam Polda Jabar.
Dari hasil cek urin yang dilakukan, beberapa diantaranya positif mengkonsumsi narkoba. (mrf)
Discussion about this post