Madania.co.id, Jepang – Sejak mengumumkan gelombang kedua Covid-19 pada Desember 2020 lalu, Jepang menemukan adanya lonjakan kasus bunuh diri akibat pandemi Covid-19. Kasus ini melonjak sebanyak 16% dan terjadi terutama di kalangan wanita dan anak-anak
Dilansir dari Japantimes.co pada gelombang pertama, kasus bunuh diri di Jepang mengalami penurunan sebanyak 14%. Hal ini dipengaruhi oleh adanya bantuan dari pemerintah untuk warga yang terdampak. Selain itu berkurangnya jam kerja dan penutupan sekolah juga menjadi faktor yang berpengaruh terhadap penurunan kasus.
Kemudian para peneliti di Universitas Hongkong dan Institut Gerontologi Tokyo menyampaikan, sekitar Juli-Oktober terjadi lonjakan kasus sebanyak 16%. Penyebab bertambahnya kasus bunuh diri di Jepang diakibatkan oleh kesehatan psikologis yang terganggu diantara anak-anak, remaja dan wanita, terutama ibu rumah tangga. Ekonomi yang berbeda dibandingkan dengan keadaan normal menjadi salah satu pemicunya.
Peningkatan kasus pada wanita terjadi lima kali lipat dibandingkan kasus pria. Sebab pandemi Covid-19 yang berkepanjangan berdampak terhadap berjalannya kegiatan industri dimana wanita banyak bekerja di tempat tersebut. Hal ini meningkatkan beban pada ibu rumah tangga yang bekerja dan menyebabkan kekerasan dalam rumah tangga meningkat.
Sedangkan menurut data dari Kementrian Kesehatan Jepang, sejak November 2016 hingga Oktober 2020 lalu, total kasus bunuh diri anak naik hingga 49%. Angka ini dihitung sampai gelombang kedua diumumkan, sesuai dengan waktu penutupan sekolah secara nasional.
Taro Kono Menteri Reformasi Administrasi dan Regulasi mengatakan bahwa pemerintah akan mempertimbangkan untuk memperpanjang keadaan darurat.
“Masyarakat khawatir tentang pandemi covid-19 yang semakin meluas. Banyak diantaranya orang yang melakukan bunuh diri karena kehilangan pekerjaan, penghasilan dan tidak memiliki harapan,”ujar Taro.
Taro menambahkan pemerintah perlu mencapai suatu keseimbangan antara mengelola Covid-19 dan mengelola ekonomi negara. Dengan adanya keseimbangan, masyarakat tidak perlu khawatir lagi dengan beban ekonomi yang berubah karena adanya pandemi. (Fan)
Discussion about this post