
Madania.co.id, Bandhng – Ketua Komisi D, DPRD.Kabupaten Bandung, Maulana.Fahmi menjelaskan, meningkatnya kasus Covid 19 di Kabupatem Bandung, selain kendurnya kesadaran masyarakat juga disebabkan longgarnya intervensi pemerintah, terutama selepas perayaan Idul Fitri 1442 .H.
” Inisiatif itu tidak hanya dari masyrakat, ternyata intervensi pemerintah pun harus diperkuat, intervensi kaya protokol kesehatan (Prokes) pembatasan aktivitas sekarang cenderung agak.longgsr apalagi selepas Idul Fitri,” jelasnya saat dihuhungi via ponselnya, Selasa (8/6).
Adanya lonjakan kasus covid, ujar Fahmi diakui pihak dinas kesehatan saat rapat.dengan Komisi D. Atas dasar itu, pihaknya meminta Dinkes untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar melaksanakan Prokes.
Selain itu, Komisi D juga meminta agar kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid lebih ditingkatkan, terutama dalam memantau aktivitas masyarakat.
“Kalau untuk tenaga kesehatan (nakes) sudah maksimal, karena selain tinjauan pekerjaan juga rasa kemanusiaan,” jelasnya.
Saat ini, ujar Fahmi, pembatasan aktivitas masyarakat secara regional dan lokal cenderung inisiatif masyarakat dalam.skup RW. “Jika inisiatif warga sudah bagus lebih bagus lagi jika pemerintah turun tangan bisa lebih bagus,’ ujarnya.
Memang di beberapa titik, terutama di jalan protokol di.Kabupaten Bandung, dalam waktu tertentu ruang gerak masyarakat dibatasi. Tetapi itu tidak cukup.karena pembatasan perlu juga dilakukan di.masyarakat, lokasi wisata.dan tempat ibadah.
Selain itu,.penyerapan anggaran penanggungan Covid sektor kesehatan relatif minim, sekitar 40.persenan. Apalagi.di Dinkes dana untuk belanja hanya.tersetap 10 persennya. Padahal.jika
Padahal jika.menyerapan tinggi, bisa mengantisipasi secepatnya mengantifipas jika terjadii lonjakan covid seperti saat ini. (na)









Discussion about this post