Madania.co.id, Nigeria- Penculikan berulang telah terjadi di negara berdaulat Afrika Barat, pada Jum’at (26/02), sekolah menengah di barat laut Nigeria kehilangan lebih dari tiga ratus lebih gadis remaja.
Polisi Zamfara mengatakan mereka telah memulai operasi pencarian dan penyelamatan dengan tentara untuk menemukan “bandit” yang menculik 317 gadis dari Sekolah Menengah Sains Gadis Pemerintah di kota Jangebe.
“Ada informasi bahwa mereka dipindahkan ke hutan tetangga, dan kami melacak serta berhati-hati,” kata komisaris polisi Zamfara Abutu Yaro pada konferensi pers.
Peristiwa tidak manusiawi itu mendapat kecaman keras dari Sekretaris Jenderal PBB, badan Dana Anak-Anak PBB, dan UNICEF, seperti dilansir Saudi Gazette (27/02/21).
Perwakilan UNICEF di Nigeria, Peter Hawkins mendesak para penculik untuk segera melepaskan para gadis remaja di negara bagian Zamfara itu.
“Kami marah dan sedih dengan kejahatan brutal ini terhadap anak-anak sekolah di Nigeria,” kata Hawkins.
“Ini adalah pelanggaran berat terhadap hak anak-anak, dan pengalaman mengerikan yang harus dilalui mereka, karena dapat memiliki efek jangka panjang pada kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.”
Sekretaris Jenderal António Guterres menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat atas anak-anak yang diculik, agar mereka kembali dengan selamat ke keluarga mereka.
“Dia menegaskan kembali bahwa penculikan di sekolah dan fasilitas pendidikan lainnya merupakan pelanggaran berat terhadap hak-hak anak dan HAM secara lebih luas,” kata pernyataan itu.
Dia menekankan bahwa sekolah harus tetap menjadi ruang yang aman bagi anak-anak untuk belajar tanpa takut akan kejahatan.
Dia juga mendesak pihak berwenang Nigeria untuk segera membawa mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan ini ke pengadilan.
Penculikan Demi Tebusan Uang
Insiden semacam itu seolah menjadi profesi bagi di Nigeria, kata Hawkins kepada UN News, para bandit yang berharap mendapatkan uang cepat dengan memaksa keluarga dan pihak berwenang untuk membayar uang tebusan atas sandera mereka.
Dan para bandit itu seringkali menargetkan institusi/sekolah di luar jangkauan kendali negara yang biasanya di daerah pedesaan, jelasnya.
Menurut laporan, insiden serangan hari Jum’at kemarin terjadi di tengah malam di Sekolah Menengah Gadis Pemerintah di Jangebe, negara bagian Zamfara.
“Kami benar-benar mengutuk penculikan itu dan mendesak mereka untuk segera membebaskan gadis-gadis itu dan agar pemerintah mengambil langkah pasti untuk memastikan pembebasan anak-anak dengan aman, serta keselamatan semua anak sekolah lainnya di Nigeria,” kata Hawkins.
“Anak-anak harus merasa aman di rumah dan di sekolah setiap saat, dan orang tua tidak perlu mengkhawatirkan keselamatan anak-anak mereka ketika mereka mengirim mereka ke sekolah di pagi hari.”
“Setelah mengakui upaya pemerintah Nigeria untuk membebaskan anak-anak sekolah yang diculik di Nigeria, pejabat UNICEF mendesak pihak berwenang “untuk menjadikan sekolah tempat yang aman”, tambah Hawkins. (dzk)
Discussion about this post