Kemampuan Membersihkan Diri Yang Allah Berikan

MADANIACOID – Manusia merupakan makhluk yang Allah bekali dengan hawa nafsu dan manusia juga sudah dibekali dengan kemampuan atau sistem untuk membersihkan diri sendiri.

Sistem seperti self cleanse atau auto detox atau autofagi yang punya peran revitalisasi, restorasi, refresh, kemudian penguatan, penyegaran, hingga penambahan sel-sel baru yang lebih kuat dan lebih bisa menjaga tubuh manusia.

Semua fungsi tersebut sebenarnya ada sebuah tombol yang bisa ditekan sehingga sistem tersebut menyala. Tombol tersebut ada dalam tubuh kita.

1. Zaidul Akbar menjelaskan bagaimana tombol itu bisa ditekan dan fungsi-fungsi bisa berjalan dalam postingan Instagramnya @zaidulakbar.

“Maka jawabannya ada dua, dibuat aturan atau diberi sakit biar istirahat,” ujar dr. Zaidul Akbar.

Istirahat dari segala kegiatan yang merugikan tubuh manusia seperti memakan segala yang diinginkan ketika nafsu makan sedang tinggi.

Pada umumnya manusia ketika sakit ada 3-5 hari tubuhnya tidak bisa atau tidak enak untuk makan minum. Maka Allah menjadikan tubuh mereka istirahat dulu agar fungsi-fungsi membersihkan diri itu bisa berjalan.

Cara yang kedua itu adalah dengan cara dibuat aturan seperti tidak boleh makan, yaitu berpuasa. Saat kita menjalankan puasa Ramadhan, dalam tubuh kita bisa langsung melaksanakan self cleanse.

Sebab akan sulit atau lama bila harus menunggu manusia untuk menyalakan tombol pembersihan diri sendiri itu.

Maka ketika kita mual-mual, sebenarnya seperti itu cara Allah membersihkan tubuh kita ini dengan mengaktifkan pembersihan yang otomatis dalam diri kita.

Itupun sebagai pertanda untuk kita agar terus belajar bagaimana tetap memberi asupan yang benar bagi tubuh agar tidak jatuh sakit, tapi tidak sembarang makanan akan masuk dan bisa diterima.

Intinya jangan mau diberi sakit atau kita harus menunggu jadwal puasa seperti bulan Ramadhan dulu untuk sistem canggih itu bekerja.

“Mulai saja sendiri, mulai mengendalikan hawa nafsu agar ia bukan jadi pemimpin , tapi nafsunya jadi budak dari akan dan iman,” pesan dr. Zaidul Akbar.