Madania.co.id, Bandung – Kembar siam Hasna-Husna akhirnya bisa pulang ke kampung halamannya. Setelah menjalani serangkaian proses operasi pemisahan, bayi kembar siam dempet asal Kuningan ini akhirnya dapat kembali ke kampung halaman mereka.
Penyerahan sepasang bayi kembar cantik ini dilakukan Dirut dan Direksi RSHS. Juga didampingi Tim Penanganan Bayi kembar Siam kepada Bupati Kuningan Acep Permana SH, M.H dan Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Kuningan beserta jajarannya. Penyerahannya dilakukan Jumat, 30 April 2021 di Lobi RSHS.
Dalam sambutannya, Dirut RSHS Nina Susana Dewi mendoakan Hasna-Husna agar menjadi generasi yang cerdas dan berkualitas. Dirut juga menyampaikan, saat ini seluruh pegawai RSHS sudah berkomitmen untuk selalu meningkatkan pelayanan termasuk dalam penanganan bayi kembar ini.
Panjatkan Rasa Syukur
Sementara itu, rasa syukur juga dipanjatkan Acep Permana selaku Bupati Kuningan saat menerima Hasna-Husna. Ia juga menyampaikan rasa bangganya kepada RSHS yang telah berhasil memisahkan bayi kembar siam ini. Tak hanya itu, bupati juga menyampaikan apresiasinya kepada RSHS yang terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Pada tanggal 7 April 2021 lalu, tepatnya saat berumur 8 bulan, kembar siam Hasna dan Husna menjalani operasi pemisahan. Hasna-Husna mengalami kondisi dempet di tulang dada dan dempet di organ liver juga selaput jantung yang hanya satu, sedangkan organ-organ lainnya independen.
Ketua Tim Penanganan Kembar Siam RSHS, dr. Dikky Drajat Sp.BA mengungkapkan, tim yang menangani kembar siam Hasna Husna terdiri dari berbagai disiplin ilmu dan berasal dari berbagai unit. Sekilas perjalanan operasi pemisahan kembar siam Hasna-Husna, dokter bedah plastik mendesain sayatan agar penutupan luka nanti akan lebih baik.
Setelah itu, dokter bedah thorax memisahkan selaput jantung. Kemudian dokter bedah anak memisahkan livernya, didapati pembuluh darah besar yang melintang namun hal ini berhasil diatasi.
Setelah terpisah, salah satu bayi dipindahkan ke kamar operasi yang lain. Setelah itu dilakukan rekonstruksi. Waktu pemisahan memakan waktu sekitar 5 sampai 6 jam.
Paska operasi pemisahan, kedua bayi ini dirawat di ruang PICU dengan ditangani secara intensif oleh Tim Pediatric ICU, Ungkap dr. Dikky. Tim dokter anestesi juga berperan penting dalam hal ini. Tak hanya itu, perawatan kembar siam juga tak lepas dari peran dari unit penunjang, farmasi, rehab medik dan dll.
Ada kendala sedikit terjadi pada salah satu anak yaitu Hasna. Pada anak ini terjadi obstruksi usus atau hambatan usus paska operasi sehingga pada bayi Hasna dilakukan operasi lagi. Setelah itu, kondisi kedua bayi kembar ini berjalan dan berkembang dengan baik sehingga pasien dinilai telah bisa untuk dirawat di rumah.
Kembar siam Hasna-Husna akhirnya bisa pulang ke kampung halamannya. Setelah pulang kerumah, Hasna-Husna diwajibkan melakukan kontrol ke RSHS. Selain itu, pada kedua bayi juga kelak akan diberikan program rehabilitasi medik dan asuhan tumbuh kembang. (tgh)
Discussion about this post