MADANIACOID – Siapa yang tidak suka mi instan? Makanan yang murah, enak, praktis, dan bahkan tersedia dalam berbagai rasa ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Khususnya di kalangan mahasiswa. Lalu benarkah konsumsi mi instan bisa menyebabkan penyakit jantung?
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 3.397 mahasiswa di Korea Selatan, konsumsi mi instan ternyata berhubungan dengan kejadian obesitas dan sindrom metabolik. Sindrom metabolik adalah kumpulan faktor risiko penyakit kardiovaskular yang terjadi secara bersamaan. Di antaranya peningkatan glukosa darah, obesitas sentral, dislipidemia, dan hipertensi (tekanan darah tinggi).
Mi instan memiliki kandungan energi, karbohidrat, lemak, dan natrium yang cukup tinggi. Kandungan energi pada mi instan per satu sajian sekitar 300-420 kkal. Natrium pada mi instan melebihi 40% dari angka kecukupan per hari yaitu, 2400 mg (WHO). Rata-rata kandungan lemak jenuh mi instan adalah antara 5-8 gram, jumlah ini mencapai 40% kebutuhan harian lemak jenuh. Hal ini akan meningkatkan faktor risiko sindrom metabolik, seperti kelebihan berat badan/obesitas, hipertensi, peningkatan kadar gula darah dan lemak dalam darah.
Kadar trigliserid plasma, tekanan darah, dan kadar gula darah pada kelompok yang sering mengkonsumsi mi instan (≥3 kali/minggu) lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang jarang mengkonsumsi mi instan (≤1 kali/bulan).
Menurut sebuah studi, konsumsi mi instan lebih dari 3x/minggu meningkatkan risiko kelebihan berat badan, hipertensi, dan peningkatan kadar glukosa dan lipid dalam darah.
Batasan pasti konsumsi mi instan memang belum ada, hal ini dikarenakan respon tubuh dalam menerima mi instan yang dikonsumsi berbeda-beda. Namun alangkah baiknya jika tidak terlalu sering mengkonsumsi makanan instan yang satu ini. Jangan lebih dari 1 kali per minggu. Sesekali menikmati mi instan tidak masalah selama tetap mempertahankan pola makan yang sehat. Teman-teman juga bisa menambahkan sayuran atau lauk hewani saat menikmatinya.***(Anisa Pabelia)











Discussion about this post