Madania.co.id, Bandung- Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengakui bahwa pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong sempat kesal saat laga uji coba skuadnya kontra Tira Persikabo pada Rabu (3/3) dibatalkan mendadak lantaran tidak ada izin keramaian dari Polri.
“Pelatih sempat menggerutu. Lalu saya bilang untuk sabar karena saya akan mengurusnya,” ujar Iriawan dalam pertemuan virtual yang diikuti di Jakarta, Jumat.
Alasan kekecewaan Shin, Iriawan melanjutkan, adalah karena dia menganggap pertandingan itu penting.
Sang juru taktik asal Korea Selatan itu sudah menyusun sedemikian rupa program tim nasional sebagai persiapan menuju SEA Games 2021, termasuk menjadwalkan uji coba.
Bagi Shin, pertandingan uji coba harus ada setelah para pemain menjalani latihan dengan intensitas tinggi sejak 9 Februari 2021.
“Dia (Shin Tae-yong) mungkin kesal, bagaimana mau bisa mencapai target medali emas sementara bertanding saja susah,” kata Iriawan.
Meski demikian, PSSI memastikan persoalan uji coba tersebut tidak sampai membuat Shin Tae-yong berpikir untuk hengkang dari Indonesia.
Mochamad Iriawan juga memastikan Shin masih melatih timnas Indonesia sesuai kontrak.
“Dia tidak akan hengkang. Kan, tidak ada juga dalam kontrak soal izin uji coba,” tutur pria yang biasa disapa Iwan Bule itu.
Pertandingan tim nasional U-22 versus Tira Persikabo, yang sejatinya berlangsung pada Rabu (3/3/2021) mulai pukul 20.00 WIB, gagal digelar kurang dari satu jam sebelum sepak mula karena izin keramaian Polri belum keluar.
Namun setelah beberapa pertemuan dan komunikasi, termasuk melibatkan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, laga tersebut dapat kembali bergulir pada Jumat (5/3/2021) mulai pukul 20.00 WIB di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta.
Polri mengeluarkan izin keramaian untuk pertandingan itu, bersama laga uji coba kedua timnas U-22 kontra Bali United pada Minggu (7/3/2021) yang berlangsung pada waktu dan lokasi yang sama.
SEA Games 2021 dijadwalkan berlangsung pada November-Desember di Vietnam. PSSI menargetkan medali emas sepak bola putra dari ajang ini demi mengulang prestasi serupa yang terakhir kali diraih pada tahun 1991. (msr)
Discussion about this post