Madania.co.id, Mesir- Komunitas global telah menyampaikan belasungkawa kepada Mesir atas kecelakaan maut kereta api, yang menewaskan sedikitnya 32 orang dan melukai 185 lainnya, di dekat kota selatan Sohag.
Kecelakaan terjadi di dekat desa Al-Sawamiah di Provinsi Sohag, Mesir, sekitar 460 kiometer dari Kairo, yang ditabrak dengan kereta lain dari arah belakang.
Namun, lalu lintas kereta api sudah kembali normal pada Sabtu, kata pihak berwenang, sehari setelah dua kereta bertabrakan, seperti dilansir Arab News (27/03/21).
Raja Arab Saudi Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman menyampaikan belasungkawa mereka kepada Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi dan kepada keluarga dari para korban kecelakaan.
Negara-negara Teluk Bahrain, Kuwait dan UEA bersama dengan Irak, Palestina, Lebanon dan Yordania juga mengungkapkan kesedihan mereka menyusul kecelakaan tragis tersebut.
Jaringan berita TV Al Arabiya menerbitkan rekaman kamera keamanan yang tampaknya menangkap momen kecelakaan itu terjadi (https://ara.tv/2wzga).
Duta Besar Inggris untuk Mesir, Geoffrey Adams, men-tweet belasungkawa.
“Sangat sedih mendengar tabrakan kereta api yang tragis di Sohag hari ini. Belasungkawa tulus saya kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang terkena dampak,” kata utusan itu.
El-Sisi bersumpah akan meberikan ‘hukuman jera’ untuk para pelaku tabrakan kereta api yang mematikan, menekankan tekad untuk mengakhiri kecelakaan kereta yang sering terjadi di negara itu.
“Siapa pun yang menyebabkan kecelakaan tragis ini, baik karena kelalaian atau korupsi atau alasan lain, akan menghadapi hukuman jera tanpa pengecualian, keengganan atau penundaan,” tulis El-Sisi di halaman Facebook-nya.
Tanggap Darurat Kecelakaan
Menurut otoritas perkeretaapian Mesir, kecelakaan itu terjadi ketika ada “orang tak dikenal” yang mengaktifkan rem darurat kereta penumpang yang menuju ke kota Mediterania, Alexandria.
Perdana Menteri, Mostafa Madbouly mendirikan ruang krisis di Pusat Dukungan Informasi dan Keputusan Kabinet untuk memantau situasi, dan untuk memfasilitasi koordinasi antara kementerian dan departemen terkait.
Jaksa penuntut umum memerintahkan penyelidikan segera. Para pengemudi kereta api telah dibawa untuk diinterogasi, dan penyelidikan terpisah telah diperintahkan oleh Menteri Transportasi, Kamel Al-Wazir.
Sumber keamanan mengatakan rincian lebih lanjut akan diumumkan setelah penyebab kecelakaan itu dikonfirmasi.
Pada Maret tahun lalu, setidaknya 13 orang terluka ketika dua kereta penumpang bertabrakan di Kairo, memicu penghentian singkat layanan kereta api secara nasional.
Pada saat itu, manajer kereta api menyalahkan kecelakaan itu karena sinyal yang tidak berfungsi dalam cuaca buruk.
Dan pada Februari 2019, sebuah kereta tergelincir dan terbakar di stasiun kereta api utama Kairo, menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai 41 orang, dan mendesak menteri transportasi, Hisham Arafat, untuk mengundurkan diri. (dzk)
Discussion about this post