MADANIACOID – Bagi anda yang sudah menyaksikan film pengkhianatan G30S/PKI karya dari sutradara Arifin C. Noer, pasti sudah hafal dengan lagu genjer – genjer karya Muhammad Arif seninam asli Banyuwangi.
Lagu genjer – genjer merupakan lagu yang bersejarah karena lagu tersebut merangkum kisah kondisi masyarakat dibawah kekuasaan Jepang yang begitu kejam, sehingga rakyat menderita dan sengsara.
Pada saat itu, kelaparan dan juga kemiskinan terjadi dimana – mana. Sehingga tanaman genjer yang biasa digunakan sebagai pakan ternak berubah menjadi makanan utama rakyat Indonesia karena tidak mampu untuk membeli daging bahkan beras.
Lantas, mengapa lagu genjer – genjer identik dengan PKI? Dikutip Madania.co.id dari berbagai sumber, berikut penyebabnya.
Lagu genjer – genjer populer pada masa pemerintahan Soekarno ketika dinyanyikan kembali oleh musisi ternama di Indonesia yaitu Lilis Suryani juga Bing Slamet pada tahun 1962.
Kepopuleran ini lah digunakan oleh PKI dalam menyampaikan paham ideologinya untuk berkampanye. PKI mengusahakan lagu genjer – genjer untuk diputar secara terus – menerus melalui siaran RRI dan TVRI. Alhasil masyarakat mengaitkan lagu genjer – genjer merupakan lagunya PKI.
Kemudian, pada G30S lagu genjer – genjer dinyanyikan ketika anggota Gerwani dan Pemuda Rakyat menculik dan menyiksa para jendral di Lubang Buaya Jakarta. Hal ini membuat lagu genjer – genjer semakin rekat dekat PKI.
Hal tersebut telah meyebabkan lagu genjer – genjer memberikan aura mistis. Lagu tersebut juga menjadi monumen dan saksi bisu atas tragedi yang pilu. Lagu genjer – genjer seakan – akan menggambarkan derita sebuah tangisan sejarah suram.
Semenjak kejadian G30S/PKI, orde baru sendiri melarang lagu ini diputar, diperdengarkan dan dinyanyikan. Barang siapa yang tetap Melakukaan itu akan ditangkap oleh aparat keamanan dan dicap sebagai komunis.
Meski lagu tersebut sudah boleh didengarkan pada zaman sekarang dan sudah banyak beredar di internet tetapi stigma masyarakat terhadap lagu ini masih tidak terlepas dari kesuraman. *** (Tasya Shofa Haniifah)
Discussion about this post