Madania.co.id, Lembata – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, melakukan peninjauan pascabanjir bandang yang melanda Kabupaten Lembata, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (6/4).
Kabupaten Lembata termasuk lokasi yang mengalami dampak dengan kategori berat.
Kondisi permukiman yang berada di bawah bukit menjadi salah satu pemicu besarnya dampak yang terjadi.
Cuaca ekstrem Siklon Tropis Seroja menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di lokasi tersebut.
Akses jalan sempat terputus akibat banyak batu besar dan material yang terbawa saat longsor.
Dalam kunjungannya, Doni sempat berbincang kepada warga terdampak langsung untuk menanyakan beberapa kebutuhan darurat yang sangat diperlukan.
Menurut Doni, warga yang terdampak harus mendapatkan pertolongan secara maksimal.
“Memastikan mereka yang menderita luka ringan atau berat mendapatkan perawatan kesehatan yang maksimal,” kata Doni.
Sebelumnya rombongan juga sempat meninjau dapur umum serta kondisi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba. Penerapan protokol kesehatan dalam penanganan korban juga menjadi perhatian penting untuk bertujuan menekan angka penularan covid-19.
Seperti diberitakan sebelumnya, BNPB sudah mengerahkan tiga helikopter. berjenis Heli MI-8 dengan daya angkut 8ton, Heli Kamov 32 A dengan daya angkut lima ton, dan Heli EC-115 dengan kapasitas dua belas seats.
Dua helikopter difungsikan untuk menjangkau distribusi logistik di beberapa desa yang terisolir pasca terputusnya akses diakibatkan longsor, satu helikopter lainnya untuk mengakomodir para warga yang membutuhkan pertolongan darurat terutama kelompok rentan.
Selain itu, helikopter juga mengangkut para tenaga medis yang ditugaskan di posko penanganan darurat.
BNPB melakukan koordinasi dengan TNI-Polri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian PUPR, Gubernur NTT, Bupati Flores Timur, BPBD Flores Timur, dan tim gabungan lainnya untuk segera menambah alat berat guna proses evakuasi terhadap korban yang tertimbun lumpur
Selain itu penyediaan bahan logistik dan non logistik juga sudah terdistribusi di beberapa lokasi terdampak.
Hal ini sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo, untuk melakukan percepatan penanganan darurat banjir bandang di wilayah NTT dan NTB.
Untuk titik pengungsian di Kabupaten Lembata terdapat tujuh titik yaitu di aula Kantor Lurah Lewoleba Timur, Aula Kantor Lurah Lewoleba Tengah, Aula Kantor Lurah Selandoro, Aula Kantor Lurah Lewoleba Tengah, Aula Kantor Kecamatan Nubatukan, Aula Kantor BKDSDM, Aula Kantor Kecamatan Ile Ape Timur dan SMP Negeri 1 Ile Ape Timur.(m)
Discussion about this post