
Madania.co.id, Tajikistan- Umat muslim di Tajikistan kembali berjamaah salat di masjid pada Senin (01/02), atas perintah pemerintah dan klaim resmi bahwa tidak ada kasus virus Covid-19 di negara itu selama tiga minggu terakhir.
Ratusan penduduk Ibu Kota Dushanbe sambil mengenakan masker terlihat di depan masjid setelah melaksanakan salat berjamaah untuk pertama kalinya sejak ditutup karena pandemi virus corona sejak April tahun lalu, seperti dilansir Iqna (02/02/21).
Jahongir Nazarov, seorang pengemudi taksi berusia 33 tahun bersyukur kepada Tuhan bahwa virus corona telah meninggalkan orang-orang yang bermartabat di Tajikistan.
“Hari pertama Februari, yang cerah dan sejuk di bawah langit biru adalah salah satu hari terbaik dalam hidup kami. Masjid kami telah dibuka kembali, “Nazarov kepada AFP.
Seorang siswa yang hanya menyebut nama depannya, Rustam mengatakan bahwa dia dan teman-temannya berencana untuk mengisi masjid itu sepenuhnya, salat di sana lima kali sehari, setelah hampir setahun hanya di rumah.
“Saya senang penyakit ini sudah sembuh,” kata Rustam.
Populasi Tajikistan sekitar 9.5 juta jiwa lebih dari 95% Muslim yang taat, pemimpin yang berkuasa lama, Emomali Rakhmon bulan lalu memuji petugas kesehatan.
Namun demikian, ia tetap menyerukan kewaspadaan dan menjaga kebersihan.
Menurut sejumlah data statistik global, total keseluruhan kasus positif di tajikistan mencapai 13.308 kasus, yang berhasil sembuh 13.218, dengan angka kematian mencapai 90 orang sepanjang pandemi datang.
Negara bekas Uni Soviet tersebut secara resmi mencatat hanya ada sembilan kasus baru yang positif dan tidak ada kematian sejak awal tahun 2021.
Negara Asia Tengah belum memberlakukan penguncian penuh sejak pandemi dimulai. Restoran tetap buka bahkan saat tempat ibadah ditutup.
Turkmenistan, negara Asia Tengah lainnya juga menyatakan bebas dari virus corona. (dzk)









Discussion about this post