Madania.co.id, Inggris- Sebelas masjid di Pendle Lancashire, Inggris menghentikan salat berjamaah dalam upaya mencegah kemungkinan penyebaran jenis virus covid baru.
Direktur Kesehatan Masyarakat Lancashire telah mengirim surat ke tempat-tempat ibadah. Mereka mendesak tempat ibadah untuk tutup selama lockdown demi melindungi jemaah pada tahap kritis pandemi ini.
Dilansir laman Iqna (10/01/21), permintaan direktur kesehatan tersebut telah didukung oleh Lancashire Faith and Community Cohesion Group.
Anggota Dewan Mohammed Iqbal MBE, Pimpinan Dewan Pendle berkata, “Kami mendukung langkah ini karena kami melihat peningkatan jumlah kasus di Pendle.”
“Ada peningkatan yang sangat mengkhawatirkan kasus covid ini di rumah sakit, dan lebih banyak orang yang meninggal akibat virus mematikan ini.”
“Kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk melindungi smua orang dan mendukung Pelayanan Kesehatan Nasional (NHS).”
“Kami tahu bahwa NHS dan kapasitas rumah sakit berada di bawah tekanan yang sangat besar di seluruh Lancashire,” tutur Iqbal.
Saat ini, undang-undang Pemerintah masih mengizinkan tempat ibadah untuk tetap buka di Inggris asalkan menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Anggota Dewan tersebut mengatakan bahwa dia merasa senang karena tempat ibadah di Pendle menanggapi permintaan mendesak ini.
“Pada Jum’at (08/01), 11 masjid di Pendle telah menangguhkan semua salat berjamaah. Kami menekan semua tempat ibadah untuk mengikuti permintaan mendesak dari Direktur Kesehatan Masyarakat kami ini,” tambah Iqbal.
Permintaan penangguhan tempat ibadah datang dari Lancashire Resilience Forum Partners, seperti Dominic Harrison, Direktur Kesehatan Masyarakat untuk Blackburn bersama Dewan Darwen dr. Sakthi Karunanithi.
Juga Direktur Kesehatan Masyarakat untuk Dewan Wilayah Lancashire Dr Arif Rajpura, dan Direktur Kesehatan Masyarakat untuk Dewan Blackpool.
Isi Surat Penangguhan Tempat Ibadah
Surat dari Direktur Kesehatan Masyarakat Lancashire menyatakan:
“Sebagai Direktur Kesehatan Masyarakat yang mewakili Lancashire, kami sangat berharap kepada semua komunitas agama.”
“Agar menghentikan do’a dan ibadah secara bersama-sama/komunal selama periode lockdown, untuk mengurangi kemungkinan penyebaran varian covid baru.”
“Kami menyadari bahwa ini adalah permintaan besar, tetapi ini akan membantu melindungi komunitas kami pada tahap kritis pandemi ini.”
“Meskipun kami tidak dapat menuntut komunitas agama kami untuk melakukan ini, tetapi kami meminta semua orang untuk membuat perubahan sementara ini untuk melindungi satu sama lain.”
“Anda telah membuat perubahan pada pengaturan ibadah anda, tetapi kami meminta kehati-hatian pada saat yang sulit dan mengkhawatirkan ini.”
“Kami melihat peningkatan jumlah kasus di Lancashire, dan peningkatan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit karena varian covid baru yang mengkhawatirkan, serta meningkatnya jumlah kematian.”
“NHS dan kapasitas rumah sakit berada di bawah tekanan yang sangat besar di Lancashire.”
“Ibadah komunal belum dilarang di bawah kebijakan lockdown baru, tetapi kami tahu bahwa ada risiko infeksi yang signifikan, karena orang-orang bersosialisasi sebelum dan sesudah ibadah.”
“Dan kami pun mengetahui bahwa banyak orang yang dites positif covid yang tidak menunjukkan gejala apa pun.”
“Selama 10 bulan terakhir, kami juga menyadari bahwa telah terjadi gangguan signifikan pada ibadah dan perayaan yang biasa dilakukan orang.”
“Terima kasih kepada kelompok agama kami di sini di Lancashire atas dukungan berkelanjutan Anda untuk menangani Covid dan pengaruhnya terhadap komunitas kami.”
“Anda telah membantu komunitas Anda dengan berbagai cara selama masa-masa sulit ini.”
“Jika Anda memutuskan untuk melanjutkan do’a dan ibadah komunal selama lockdown, terlepas dari nasihat kuat kami tentang masalah ini.”
“Maka kami menyarankan Anda untuk melakukan penilaian risiko baru yang direvisi dan terperinci dari prosedur pengendalian infeksi anda saat ini.”
“Varian baru virus corona mengalami peningkatan yang signifikan selama tujuh hari terakhir, lebih dari 250% di beberapa wilayah Otoritas Lokal di Barat Laut, dan hingga 70% lebih menular.”
“Peningkatan risiko penularan baru ini akan membutuhkan tingkat pengendalian dan kepatuhan infeksi yang jauh lebih tinggi untuk mencapai tingkat keamanan yang sama dengan tindakan sebelumnya,” tutup surat tersebut. (dzk)
Discussion about this post