Madania.co.id, Bandung- National Paralympic Comitte of Indonesia (NPCI) Jawa Barat mendapatkan dukungan penuh dari Kodam II/Siliwangi dalam rangka mempersiapkan diri jelang menghadapi Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021.
Hal ini terungkap usai Pangdam III/Siliwangi Mayor Jenderal Nugroho Budi Wiryanto bersama Ketua Umum NPCI Jawa Barat Supriatna Gumilar melakukan kunjungan latihan ke cabang olahrga memanah di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Selasa 23 Februari 2021.
Dalam pemantauan itu Pangdam mengaku bangga atas semangat dan kerja keras para atlet Jawa Barat untuk menghadapi Peparnas XVI Papua. Menurut dia, dengan semangat dan kerja keras yang tinggi maka pihaknya optimis Jawa Barat bisa mempertahankan gelar juara umum Peparpas di Papua.
“Saya melihat beliau-beliau ini (para atlet) latihan sangat keras. Dengan kerjas yang tinggi pasti bisa menjaga nama baik Jabar di Peparnas,” ucap Mayor Jenderal Nugroho Budi Wiryanto.
Dia menambahkan, Kodam III/Siliwangi akan terus mensupport dan mendukung penuh para atlet Jawa barat untuk berprestasi di tingkat Nasional. Salah satunya dengan memberikan sarana dan prasarana atlet NPCI Jabar untuk berlatih.
“Pada dasarnya Kodam III/Siliwangi mendukung sepenuhnya dalam rangka Peparnas di Papua. isa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh atlet dan bisa mengharumkan Jawa barat,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum NPCI Jabar Suptriana GUmilar mengatakan bahwa ada 8 cabang olahraga yang sudah memanfaatkan fasilitas milik Kodam III/Siliwangi untuk berlatih.
“Ada 8 cabor yag sudah difasilitasi oleh Kodam III/Siliwangi. Seperti cabor panahan, tenis lapangan, tenis meja, renang, catur, goalball dan judo. Anak-anak sangat senang dan gembira dengan berlatih di fasilitas milik Kodam III/Siliwangi,” tuturnya.
Untuk itu, Supriatna Gumilar sangat mengapresiasi dukungan penuh yang diberikan Kodam II/Siliwangi. Selain itu, untuk menjaga kelancaran dalam latihan makan pihaknya pun menerapkan protokol kesehatan yang ketat
“Misalkan dengan melakukan swab antigen setiap sebulan sekali. Lalu para atlet menginap di hotel bintang 4 dengan standar protokol kesehatan dengan ketat. Lalu jadwal latihan yang diatur agar tidak semua atlet berlatih bersama karena kita batasi jumlahnya,” tuturnya.(MSR)***
Discussion about this post