MADANIACOID–Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung menggelar Workshop Moderasi Beragama di Aula FDK lantai IV, Rabu (20/12/2023). Tampil sebagai narasumber H. Deni Ahmad Haedar (Ketua GP Ansor Jawa Barat) dan H. Wawan Gunawan (Instruktur Nasional Moderasi Beragama).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Rektor UIN SGD Bandung Prof H Rosihon Anwar,M.Ag, Dekan FDK UIN Bandung Prof H Enjang AS, M.Si., M.Ag, dan seluruh Wakil Dekan dan ratusan Mahasiswa FDK UIN SGD Bandung.
Ruang Toleransi
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung (SGD) Bandung, Prof Enjang AS menjelaskan, kegiatan moderasi beragama di FDK UIN SGD Bandung sebagai upaya untuk membangun ruang moderasi di lingkungan akademik.
Menurutnya, mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat bangsa yang terdidik sangat diharapkan untuk beragama secara moderat.
Diharapkan, dengan kegiatan ini mahasiswa bisa mengembangkan ruang toleransi saat berinteraksi dengan sesama anak bangsa. Begitu pun dapat memberikan sebuah wawasan terkait moderasi beragama, sehingga bisa menjadi modal dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Prof. Enjang menegaskan, jangan mempersoalkan perbedaan, tetapi bagaimana mempersatukan perbedaan itu agar menjadi sebuah ritme kehidupan yang dinamis. “Kehidupan berbangsa dan bernegara akan menjadi sangat indah jika perbedaan-perbedaan tersebut bisa disinergikan menjadi sebuah dinamika yang nyaman oleh seluruh lapisan masyarakat,” tandasnya.
Mahasiswa, tambahnya, sebagai pemuda pilihan, pejuang sosial dan masyarakat terpelajar, harus mampu memadukan perbedaan-perbedaan itu, baik lisan maupun perbuatan menjadi irama kehidupan masyarakat bangsa yang diikat dengan kebhinekaan.
Mahasiswa Non-Muslim
Hal senada juga disampaikan Rektor UIN SGD Bandung, Prof H Rosihon Anwar, M.Ag bahwa, kita menginginkan semua sivitas akademika UIN SGD Bandung mulai dosen, mahasiswa, tendik, ob, sampai satpam, harus punya wawasan moderasi beragama.
Ke depan, sambung pria yang juga merupakan Wakil Ketua PWNU Jawa Barat tersebut, pihaknya berencana akan membuka jalur PMB melalui jalur moderasi beragama.
Tentunya nanti akan semakin banyak mahasiswa non-muslim yang masuk ke UIN Bandung. Hal ini merupakan tuntutan UIN Bandung sebagai kampus terbuka. “Karenanya, semua sivitas akademika UIN Bandung harus memiliki wawasan kebangsaan yang baik dan beragama yang toleran, dan inklusif,” tutur Rektor.
Kampanye Moderasi Beragama
Narasumber, H. Deni Ahmad Haidar yang juga dikenal dengan nama Prabu Malingping menegaskan, bahwa kampanye moderasi beragama harus selalu dilakukan pada semua lapisan masyarakat, termasuk mahasiswa.
Para tokoh agama harus bersinergi dengan elemen bangsa lainnya dalam melakukan edukasi kepada publik tentang wawasan moderasi beragama. Edukasi ini untuk kepentingan menjalankan kehidupan beragama di Indonesia agar selalu dalam ruang toleransi dan damai.
Setidaknya itulah salah satu substansi kupasan pada workshop moderasi beragama yang dikoordinasi oleh Hj. Susanti A Fitri sebagai ketua unit kesekretariatan FDK .***
Discussion about this post