MADANIACOID – Jika mendengar tentang Gas air mata, tentu identik dengan kerumunan bahkan kericuhan. Kerap kali kita melihat adanya tembakan Gas air mata saat sedang terjadi kericuhan. Lantas, bagaimana dampak dan cara penanganannya jika terkena Gas air mata? Yuk simak penjelasannya.
Gas air mata adalah senjata kimia yang berupa gas dan digunakan untuk melumpuhkan dengan menyebabkan iritasi pada mata dan/atau sistem pernapasan. Gas air mata bisa disimpan dalam bentuk semprotan ataupun granat. Gas air mata lazim dilakukan oleh kepolisian dalam membubarkan massa ataupun dalam penangkapan.
Berdasarkan keterangan, gas air mata memiliki panjang hanya sekitar 10cm atau sebesar ukuran telapak tangan orang dewasa. Lainnya, gas air mata berbentuk seperti peluru dan ditembakkan melalui pistol pelontar. Setelah ditembakkan dan jatuh, gas air mata akan mengeluarkan asap tebal berwarna putih.
Jika manusia terkena gas air mata secara langsung, organ tubuh manusia seperti mata, hidung, dan mulut akan langsung bereaksi. Adapun efek dari gas air mata tergantung dari konsentrasi senyawa dan juga durasi paparan. Konsentrasi yang tinggi dalam waktu singkat akan lebih berbahaya dari konsentrasi rendah dalam waktu yang lama.
Efek dari gas air mata adalah timbulnya iritasi mata dan saluran pernapasan yang terjadi kurang lebih dalam 20-60 detik. Gejala tersebut antara lain mata termasuk nyeri, mata merah akibat peradangan, dan keluarnya air mata. Efek yang juga dirasakan pada pernafasan setelah menghirup gas air mata biasanya berupa perih atau sensasi terbakar.
Efek ini dirasakan pada hidung, sesak dan nyeri di dada, perih tenggorokan, sesak napas, batuk, bersin, dan kesulitan bernapas. air liur yang terkontaminasi ataupun tertelan gas air mata dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada ulu hati, mual, muntah, dan atau diare. Lantas bagaimana pertolongan saat terkena paparan gas air mata?
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk pernafasan saat terpapar adalah berhenti menghirupnya dan membawa ke udara segar. Untuk paparan pada kulit, bisa membasuhnya dengan air mengalir dan sabun untuk menghilangkan sensasi terbakar. Apabila air liur yang telah terkontaminasi tertelan, gejala tersebut dapat sembuh secara spontan. (Ametha Wardah)
Discussion about this post