MADANIACOID – “Santai aja, aku kan sekelompok sama anak rajin. Tugasnya pasti dikerjain sama dia!” Pernahkah kamu mendengar kalimat seperti itu saat diberi tugas kelompok? Biasanya diucapkan oleh seseorang yang dianggap pemalas dan kurang berkontribusi. Perilaku bergantung pada teman kelompok ini lebih dikenal sebagai social loafing.
Apa Itu Social Loafing?
Melansir laman Klik Dokter, social loafing adalah istilah yang menggambarhan kondisi dimana seseorang melakukan usaha lebih sedikit di dalam kelompok. Social loafing pertama kali ditemukan oleh ilmuwan bernama Max Ringelmann pada 1913, kemudian dikembangkan psikolog Amerika, Bibb Latane.
Diambil dari nama penemunya, fenomena sosial ini juga disebut sebagai efek Ringelmann. Dalam penelitian berjudul “The Ringlemann Effect: Studies of Group Size and Group Performance”, dijelaskan ketika seseorang berada dalam suatu kelompok, maka usaha yang dikeluarkan akan lebih sedikit, dibandingkan saat harus bekerja sendiri.
Apa Penyebabnya?
Pertama, kurang rasa tanggung jawab untuk menyekesaikan tugas yang diberikan dalam suatu kelompok. Tak hanya itu, mereka juga sering kali sulit dimintai bantuan dan akan melemparkan tugas bagiannya ke anggota lain.
Kedua, ketidakjelasan struktur kelompok dan pembagian tugas per individu. Alhasil, masing-masing anggota akan kebingungan mengerjakan tugas bagian mana. Lalu kurangnya interaksi kelompok juga dapat menyebabkan minimnya solidaritas dalam tim.
Ketiga, memiliki ekspektasi tinggi. Saat berada dalam kelompok dengan anggota yang cerdas dan disiplin, akan tumbuh ekspektasi dimana pekerjaan bisa diselesaikan tanpa harus berkontribusi apapun.
Cara Mengatasi Perilaku Social Loafing
Sikap malas dalam mengerjakan tugas kelompok dapat berakibat buruk, baik bagi diri sendiri dan orang lain. Agar sifat ini tidak terus-menerus melekat, cobalah untuk mengubahnya dengan cara berikut:
- Mengetahui tugas dan tanggung jawab di dalam kelompok
- Hindari kelompok dengan jumlah anggota yang terlalu banyak
- Bersikap tanggung jawab terhadap tugas yang telah diberikan
- Saling mengingatkan akan tanggung jawab satu sama lain
- Melakukan evaluasi bersama anggota kelompok
- Mengapresiasi pencapaian yang berhasil dilakukan oleh tiap anggota kelompok
Perlu dicatat bahwa dalam jangka waktu panjang, sifat social loafing ini dapat memudarkan kepercayaan diri orang lain dari dirimu. Untuk itu, berkontribusilah pada kelompok secara bertanggung jawab. Selain meringankan pekerjaan juga dapat meningkatkan solidaritas satu sama lain. *** (Mahayuna Gelsha Supriyadi)
Discussion about this post