MADANIACOID – Sosok akademisi dan cendekiawan muslim Indonesia, Prof Azyumardi Azra menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (18/9/2022). Sungguh sebuah kehilangan yang besar bagi Bangsa Indonesia.
Namun, Prof Azyumardi Azra tidak meninggalkan kita begitu saja. Pemikiranya kekal bersama kita dalam bentuk karya. Terutama karya-karya di bidang keislaman.
Sejak tahun 1994, Prof Azyumardi Azra sudah aktif menulis buku. Bahkan mendapat penghargaan dari Penerbit Mizan, Bandung sebagai Penulis Paling Produktif pada tahun 2002.
Berikut 5 karya Prof Azyumardi Azra yang mendapat gelar ‘Sir’ pertama di Indonesia itu:
1. Jaringan Ulama
Buku ini berusaha membedah kandungan intelektual yang terdapat dalam jaringan ulama Haramain dan Nusantara pra-abad ke-19. Berbeda dengan berbagai studi Islam di Indonesia pra-abad ke-19 yang lebih banyak mendasarkan kepada sumber barat dan lokal, Prof Azyumardi Azra semaksimal mungkin berusaha menggali dan menggunakan sumber berbahasa Arab.
Dikutip dari Hasbullah (2013), terbitnya buku Jaringan Ulama, diangkat dari disertasi Prof Azyumardi Azra untuk mendapat gelar Ph.D dalam bidang sejarah di Colombia University tahun 1992. Judul asli disertasi tersebut, yaitu The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Networks of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama’ in the Seventeenth and Eighteenth Centuries. Prof Azyumardi Azra mengunjungi banyak kota dan negara selama dua tahun untuk penelitiannya itu.
Disertasi ini terbit menjadi buku dalam bahasa Indonesia pada tahun 1994 dengan judul Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII Akar Pembaruan Islam Indonesia. Edisi inggrisnya terbit 12 tahun kemudian dengan judul The Origins of Islamic Reformism in Southeast Asia: Networks of Malay-Indonesian and Middle Eastern ‘Ulama’ in the 17th and 18th Centuries oleh penerbit ASAA-Allen & Unwin dan University of Hawai’i Press tahun 2004 di Honolulu dan Leiden (KTILV).
Pada tahun 2013, Penerbit Kencana Prenada Media Group Jakarta mencetak ulang karya ini dengan nama “Edisi Perenial”. Disebut perenial karena menurut Prof Azyumardi Azra, buku ini terus menantang penelitian dan kajian lanjutan, baik pada tingkat lokal, nasional maupun internasional; baik di masa lampau yang jauh (remote history) maupun di era kontemporer (contemporary history).
Karya ini telah menjadi rujukan banyak peneliti dan penulis yang mengkaji tidak hanya tentang perkembangan dunia ulama Nusantara, tetapi juga tentang dinamika Islam Nusantara secara keseluruhan, terutama dalam kaitan dengan Dunia Islam lebih luas.
2. Renaisans Islam di Asia Tenggara
Buku ini berhasil memenangkan penghargaan nasional sebagai buku terbaik kategori ilmu-ilmu sosial dan humaniora pada tahun 1999. Dikutip dari Sulistiono (2001), karya ini berhasil menampilkan sejumlah informasi sumber-sumber kajian keislaman di Asia Tenggara abad ke-16 dan ke-17 M. Buku ini mendorong dan membekali kita untuk memahami rekonstruksi keberadaan peran-peran individu muslim saat itu, khususnya berkaitan dengan ajaran dan pemikiran keagaaman hingga pengaruhnya dalam wujud perilaku dan tindakan realitas sosial secara empirik.
Dalam karyanya Renaisans Islam Asia Tenggara, Sejarah Wacana dan Kekuasaan, Prof Azyumardi Azra mencatat penyebaran Islam di Asia Tenggara hampir bisa dikatakan tidak pernah disebut sebagai futuh yang disertai kehadiran kekuatan militer. Berbeda dengan ekspansi Islam di banyak wilayah Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika yang oleh sumber-sumber Islam di Timur Tengah disebut sebagai mengemban spirit ‘fath’ (atau ‘futuh’), yakni pembebasan, yang dalam praktiknya sering melibatkan kekuatan militer.
Karya monumental ini mengungkapkan bahwa signifikansi ulama Jawi dalam pembaharuan Islam di Nusantara bukan hanya berasal dari aktivitas dalam penulisan kitab-kitab atau risalah-risalah keagamaan. Tetapi, juga melalui institusi-institusi keagamaan dan Pendidikan umat, seperti dayah, surau, dan pesantren. Mereka mentransmisikan gagasan dan praktek keagamaan yang mereka terima di Haramain kepeda generasi baru Muslim.
3. Indonesia Bertahan (Dari Mendirikan Negara hingga Merayakan Demokrasi)
Buku ini merupakan buku terbaru Prof Azyumardi Azra yang terbit pada tahun 2020 oleh Penerbit Buku Kompas. Prof Azyumardi Azra dalam buku ini menggambarkan bagaimana Indonesia mampu bertahan di tengah perubahan domestik yang sering berlangsung sangat cepat dan berdampak panjang.
Indonesia tidak bisa terhindar dari berbagai perubahan dan dinamika dunia internasional. Sebagian pengamat atau pengkaji Indonesia (Indonesianis) sering terkesima melihat kemampuan Indonesia bertahan. Ini tidak lain karena kemajemukan Indonesia yang luar biasa dalam berbagai bidang kehidupan sejak dari suku bangsa, tradisi dan adat istiadat, bahasa, dan agama.
Dikutip dari Rusmana (2022), buku ini dikemas dengan baik sehingga tidak hanya bisa dinikmati kaum orang-orang tua melainkan bisa dibaca oleh para pemuda yang ingin mengenal proses berdirinya Negara Indonesia dan cara mempertahankannya. Buku ini menjelaskan tentang proses asal Indonesia mulai dari demokrasi hingga masa kepemimpinan Joko Widodo yang tertuang dalam sub-bab penjelasan.
Kata atau kalimat yang digunakan mudah dipahami dan dimengerti. Meskipun terdapat beberapa istilah politik yang awam untuk pembaca pemula dan terdapat beberapa sindiran untuk pemerintah masa lampau dan masa sekarang sehingga perlu meresapi dan memahamai konteks agar tidak salah persepsi.***(Anisa Pabelia)
Discussion about this post