madania.co.id,– Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali menyerahkan secara simbolis senjata produksi PT Pindad kepada Komandan Korps Marinir, Mayjen TNI (Mar.) Widodo Dwi Purwanto pada hari selasa, 14 februari 2023 di Markas Pasmar II Bhumi Marinir Karangpilang.
Senjata yang diserahkan meliputi senapan laras panjang SS2-V4 kaliber 5.56 x 45 mm, senjata pelontar granat SPG-1A kaliber 40 mm dan senapan metraliur/sub machine gun PM-3 kaliber 9.19 x 19 mm sesuai dengan kontrak jual beli PT Pindad dan ditujukan untuk Pasukan Korps Marinir.
Prosesi penyerahan senjata secara simbolis dilaksanakan sebagai bagian dari upacara penyerahan alat peralatan pertahanan dan keamanan serta pengangkatan Menteri Pertahanan RI sebagai warga kehormatan Korps Marinir TNI Angkatan Laut.
Kegiatan upacara dihadiri oleh Wakil Ketua DPD RI Letjen TNI Mar. (Purn.) Nono Sampono, Irjen TNI Letjen TNI (Mar.) Bambang Suswantono dan Pejabat Tinggi TNI terutama dari Korps Marinir.
Agenda tersebut juga dihadiri secara langsung oleh Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose didampingi oleh Direktur Produksi Budhiarto dan VP Pengembangan Bisnis Yayat Ruyat.
Dalam keterangan pers-nya, Menteri Pertahanan RI merasa terhormat karena telah diangkat menjadi warga kehormatan Korps Marinir dan menyatakan komitmen untuk memperkuat pertahanan nasional, salah satunya dengan senjata-senjata PT Pindad.
“Saya sangat optimis bahwa untuk kedepannya pertahanan kita akan sangat kuat termasuk di angkatan laut dan udara. Kita serahkan senjata PM3, Pelontar Granat SPG-1A, SS2-V4 buatan Pindad yang tidak kalah dengan buatan luar negeri, bahkan kita belasan kali berturut-turut juara umum di perlombaan luar negeri. Ini baru awal, kedepan kita akan terus mengisi kebutuhan marinir kita yg merupakan aset penting kekuatan pertahanan negara kita”, Jelas Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose menyatakan rasa bangga dan terhormat bisa hadir serta memiliki peran pada kegiatan upacara kehormatan Menteri Pertahanan RI di Korps Marinir.
“Momen kali ini terasa spesial untuk kami, karena PT Pindad juga menjadi bagian dari upacara pengangkatan Menteri Pertahanan RI menjadi warga kehormatan Korps Marinir. Saya juga sempat berdiskusi dengan bapak Menhan dan tentu kami mendukung untuk pemenuhan alutsista nasional.” Jelas Abraham Mose.
Selain diserahkan secara simbolis, ketiga produk senjata PT Pindad juga ditampilkan di hadapan pasukan Korps Marinir. Produk senjata pertama adalah Senapan Serbu SS2-V4 Kaliber 5,56 x 45 mm dengan kontrak TRAK/501/PDN/VII/2021 AL tanggal 30 Juli 2021 sejumlah 5.520 pucuk.
Sebagai produk pengembangan pendahulunya yaitu SS1, SS2-V4 memliki peningkatan di performa, daya tembak, akurasi dan kemudahan pengoperasian. Panjang laras SS2-V4 adalah 500 mm dengan sistem kerja gas operated dan 2 mode penembakan, yaitu semi otomatis dan otomatis penuh.
Secara performa penembakan, SS2-V4 dapat menembakkan 720-820 butir peluru per menit dengan jarak tembak efektif hingga 600 meter. Alat bidik standar pada SS2-V4 adalah alat bidik mekanik – pisir & pejera yang dapat diatur serta memiliki kapasitas magasen 30 butir peluru.
Selanjutnya adalah senjata pelontar granat SPG-1A dengan kontrak TRAK/499/PDN/VII/2021/AL tanggal 30 Juli 2021 sejumlah 504 pucuk. Dengan kaliber 40 mm dan panjang laras 305 mm, SPG-1A kompatibel untuk dapat dipasang pada senapan serbu SS2-V4.
Sistem operasional tembak SPG1-V4 adalah brake open, single shot dengan jarak tembak maksimal 350 m dan kecepatan awal 75 m/detik. Munisi yang kompatibel dengan SPG1-V4 antara lain Practice HE (High Explosive), HEDP (High Explosive Dual Purpose), Illum, Tear Gas & Baton.
Terakhir adalah senapan metraliur (Sub Machine Gun) PM-3 dengan kontrak TRAK/497/PDN/VII/2021/AL tanggal 30 Juli 2021 sejumlah 95 pucuk. PM-3 merupakan senapan dengan mode penembakan semi otomatis & otomatis penuh berkaliber 9×19 mm.
Dengan ukuran yang ringkas yaitu 720 mm pada posisi standar serta 494 mm pada posisi terlipat, PM-3 merupakan senjata yang didesain untuk pertempuran jarak dekat. Jarak tembak efektif PM-3 adalah 75 m dengan kecepatan tembak 750-850 butir peluru/menit dan kecepatan awal penembakan 380 m/s. Alat bidik standar pada PM-3 adalah alat bidik mekanik – pisir & pejera yang dapat diatur serta memiliki kapasistas magasen 30 butir peluru.
Penyerahan produk alutsista buatan PT Pindad oleh Menteri Pertahanan RI menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung ketersediaan alutsista dengan mengutamakan produk buatan BUMN industri pertahanan nasional dalam upaya peningkatan kemandirian pertahanan Indonesia. RLS (***)
Discussion about this post