Madania.co.id – Kini, media sosial sedang dihebohkan dengan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak petinggi pajak, yaitu Rafael.
Penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio (MDS), pelaku penganiaya anak dari GP Ansor. penganiayaan terjadi setelah adanya aduan dari perempuan berinisial A yang disebut sebagai mantan David.
Atas kejadian tersebut, polisi menetapkan Mario Dandy Satrio (MDS) sebagai tersangka dan ditahan. Sementara, kondisi David terkini masih terbaring koma di rumah sakit. Adapun perempuan A kini tengah diperiksa polisi.
Atas kejadian ini kini Menteri Keuangan Sri Mulyani “Mulai hari ini Saudara RAT saya minta untuk dicopot dari tugas dan jabatannya,” kata Sri Mulyani secara virtual dari Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Jumat (24/2/2023).
Sri Mulyani mengatakan, dasar dari pencopotan Rafael yaitu Pasal 31 ayat 1 PP 94 Tahun 2021 mengenai Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Dan pada saat ini Sri Mulyani sedang memerintahkan untuk memeriksa harta dari Rafael secara rinci, karena memang sebelumnya dari kehidupannya tersangka ini yaitu Mario sering memamerkan kekayaannya, dan tak jarang menggunakan kemewahaanya seperti mobil rubicon yang dijadikan sebagai kendaraan sebelum insiden tersebut.
Sri Mulyani juga memerintahkan untuk pemeriksaan pelanggaran disiplin Rafael Alun ditindaklanjuti. Saat ini, Kemenkeu sudah menerbitkan surat tugas pemeriksaan pelanggaran disiplin untuk Rafael Alun.
Dari dokumen laporan yang tercatat, kekayaan yang dimiliki Rafael memiliki total harta kekayaan senilai Rp56,1 miliar. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan harta Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo, yakni Rp14,4 miliar.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kemenkeu.
“Kemenkeu mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kemenkeu yang menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas Kementerian Keuangan dan menciptakan reputasi negatif kepada seluruh jajaran Kemenkeu yang telah dan terus bekerja secara jujur, bersih, dan profesional,” cuitnya lewat unggahan di akun instagramnya @smindrawati, Rabu (22/2).
Sebelumnya, masyarakat menginginkan keadilan terhadap korban atas pelaku kekerasan, tidak semenang menang untuk mengeluarkan pelaku. (***)
Discussion about this post