Madania.co.id, Bandung – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung telah mendatangi salah satu importir kacang kedelai. Sayangnya, jumlah pasokan kacang kedelai diperkirakan belum dapat memenuhi produksi tahu dan tempe di Kota Bandung.
Kepala Disdagin Elly Wasliah mengatakan, saat ini bahan baku tahu dan tempe telah masuk ke Indonesia. Menurutnya, informasi tersebut ia dapatkan langsung dari importir kedelai di Kota Bandung.
“Barusan kami juga meninjau salah satu Importir yang memang langsung mengimpor dari Amerika dan Kanada, barusan sudah masuk satu kontainer besar kacang kedelai,” ungkapnya kepada wartawan di Pabrik Tahu NJ jalan terusan Pasirkoja kota Bandung, Senin (04/01/2021).
Menurutnya, saat ini Kedelai impor yang masuk belum di angka maksimal. Pasalnya, Kedelai impor yang masuk baru berasal dari Kanada.
“Sekarang yang masuk baru dari Kanada, biasanya sebagian besar kita impornya dari Amerika, yang dari Amerika belum masuk,” ucapnya.
Elly membeberkan, pasokan kedelai impor dari Kanada belum dapat memenuhi kebutuhan pasar. Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan Kacang Kedelai, pemerintah mengandalkan impor dari negara Amerika.
“Tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar, karena yang lebih besar itu impor dari Amerika dan belum masuk, yang harusnya bulan ini masuk karena kemarin diborong Cina,” paparnya.
Lebih lanjut Elly menambahkan, dibutuhkan setidaknya delapan ribu ton kacang kedelai untuk memenuhi kebutuhan perajin tahu dan tempe di Kota Bandung. Saat ini, pihak importir baru memilki dua ribu ton kedelai untuk di suplai ke Kota Bandung.
“Kebutuhan Kota Bandung itu kurang lebih delapan ribu ton perbulan, kami minta importir untuk memprioritaskan Kota Bandung, jadi di Importir itu ada dua ribu Ton, dengan 1800 ton untuk Kota Bandung, 200 ton untuk luar Kota Bandung,” pungkasnya. (ats)
Discussion about this post