Bandung, madania.co.id — Di sejumlah stasiun wilayah Daerah Operasi 2 Bandung, kedatangan penumpang menjelang libur Natal 2025 menghadirkan suasana yang khas.
Di peron, pelukan keluarga, koper besar, hingga anak-anak yang berlari kecil menyambut anggota keluarga yang pulang, memberi gambaran bagaimana jalur kereta masih menjadi penghubung penting warga yang bekerja dan tinggal di kota berbeda.
Selama periode 18–24 Desember 2025, KAI Daop 2 Bandung mencatat 130.231 pelanggan tiba dari berbagai wilayah, mulai dari Jakarta dan sekitarnya, Yogyakarta, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.
Arus kedatangan terbesar terkonsentrasi di Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong, dua titik yang kini memainkan peran lebih luas sebagai simpul perjalanan dan akses menuju wilayah Bandung Raya.
Manager Humas KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo, menyebut tingginya angka kedatangan ini sebagai cerminan kepercayaan masyarakat terhadap kereta api.
“Selama tujuh hari pelayanan Angkutan Nataru 2025/2026 sebelum Hari Raya Natal, KAI Daop 2 Bandung mencatat arus kedatangan pelanggan yang cukup tinggi di sejumlah stasiun utama. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api sebagai moda transportasi yang aman, nyaman, dan menyenangkan untuk bepergian jarak menengah hingga jauh,” ujar Kuswardojo.
Ia menambahkan bahwa Bandung dan Kiaracondong kini bukan hanya menjadi titik masuk utama, tetapi juga pusat pergerakan menuju berbagai kawasan penyangga.
“Stasiun Bandung dan Kiaracondong menjadi titik kedatangan utama pelanggan seiring fungsinya sebagai pusat aktivitas dan simpul transportasi di wilayah Jawa Barat,” tambahnya.
Namun, dinamika mobilitas tidak hanya terpusat di kota. Data Daop 2 menunjukkan peningkatan kedatangan di Cianjur, Tasikmalaya, dan Cipatat — wilayah yang dalam beberapa tahun terakhir tumbuh sebagai tujuan perjalanan keluarga maupun pekerja antarkota.
Pergerakan penumpang yang semakin tersebar ini menandakan bahwa jalur kereta kian berperan dalam mendukung konektivitas antarwilayah, termasuk daerah yang sebelumnya dipandang sebagai tujuan sekunder.
Kuswardojo menjelaskan, KAI memastikan kesiapan sarana, pengaturan alur pelanggan di stasiun, hingga kesiapsiagaan petugas lapangan selama masa angkutan Nataru, sembari mengimbau pelanggan untuk datang lebih awal dan membeli tiket melalui kanal resmi.
Di tengah kepadatan musim liburan, rel-rel kereta di Bandung kembali menunjukkan perannya: mendekatkan jarak perjalanan sekaligus menjaga keterhubungan sosial warga lintas kota dan wilayah.











Discussion about this post